Selamat Datang

Belajar Metode Ilmiah merupakan blog baru untuk mendukung pembelajaran blended learning mata kuliah Metode Ilmiah bagi mahasiswa Faperta Undana. Blog ini merupakan pembaruan dari blog mata kuliah yang sama sebelumnya, yang dimodifikasi untuk ketentuan RPS baru mata kuliah. Untuk semestara blog ini sedang dikembangkan. Mohon berkenan menyampaikan masukan dengan mengklik tautan Post a Comment di bawah setiap tulisan.

Sabtu, 03 September 2022

2.1. Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Tujuan, Macam, Kategori, dan Paradigma Penelitian

Pada materi 1.2 kita sudah membahas bahwa metode ilmiah merupakan struktur dasar atau fondasi metode penelitian. Kita juga sudah membahas bahwa sebagai pengembangan dari metode ilmiah, metode penelitian merupakan modifikasi dari metode ilmiah untuk digunakan di luar bidang ilmu-ilmu alam, yaitu dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora. Bahkan proses metode ilmiah juga digunakan dalam pengembangan pengetahuan di luar bidang ilmu, sebagaimana misalnya dalam bidang filsafat, agama, dan sebagainya. Pada materi kuliah ini kita akan membahas mengenai penerapan metode ilmiah dalam bermacam-macam tipe dan tugas penelitian.
2.1.1. MATERI KULIAH

2.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Tujuan Umum Penelitian
Penelitian dilakukan dengan tujuan umum untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia nyata. Dalam konteks penelitian, masalah (problems) merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian, keadaan yang perlu diperbaiki, atau kesenjangan yang terdapat dalam pustaka, dalam teori, atau dalam praktik yang memerlukan penjelasan dan/atau penyelesaian. Masalah penelitian biasanya mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  1. Masalah bersifat sangat mendesak untuk dijelaskan dan/atau dicari penyelesaiannya. Misalnya, dalam konteks penngembangan tanaman jagung sebagai komoditas unggulan Provinsi NTT, apa masalah paling mendesak yang memerlukan penjelasan dan/atau penyelesaian?
  2. Masalah merupakan sesuatu yang nyata, bukan merupakan dugaan. Misalnya, jika ulat grayak amerika (fall armyworm, Spodoptera frugiperda) adalah kendala produksi yang sangat penting dalam mengembangkan jagung sebagai komoditas unggulan, apakah ulat grayak tersebut memang sudah ada di NTT atau baru sebatas diduga.
  3. Masalah merupakan sesuatu yang baru sehingga belum banyak diteliti atau belum ada penelitian yang dapat memberikan penjelasan secara tuntas. Jika suatu masalahh sudah banyak diteliti, misalnya masalah kerusakan yang ditimbulkan oleh ulat grayak amerika, tentukan masalah lebih spesifik untuk diteliti, misalnya kerusakan pada tanaman jagung yang ditanam secara monokultur dan secara tumpangsari, atau kerusakan pada varietas jagung yang berbeda-beda. Oleh karena itu, untuk meerumuskan masalah spesifik yang akan diteliti perlu berdiskusi dengan petani dan dengan dosen serta perlu membaca banyak pustaka mengenai ulat grayak tersebut. 
  4. Masalah dapat dirumuskan dengan jelas berdasarkan pada teori yang sudah ada atau temuan penelitian sebelumnya. Misalnya, mengenai keberadaan ulat grayak di NTT, teori apa yang dapat digunakan untuk menjelaskan penyebarannya dan temuan apa saja yang sudah ada berkaitan dengan perkembangan populasinya, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merumuskan masalah yang akan diteliti.
  5. Dapat dilakukan pengumpulan data mengenai masalah dalam konteks substansi masalah, dukungan sumberdaya, dan rentang waktu yang tersedia. Misalnya mengenai masalah penelitian yang sudah dirumuskan mengenai ulat grayak amerika sebagai kendala produksi jagung di NTT, data apa yang perlu dikumpulkan dan untuk mengumpulkan data tersebut, apakah tersedia sumberdaya dan waktu yang cukup untuk melakukannya.
Agar dapat dijelaskan dan/atau diselesaikan, masalah perlu dirumuskan secara jelas dalam bentuk rumusan masalah. Dalam bidang ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu terapan tertentu, rumusan masalah lazim dibuat sebagai pernyataan masalah (problem statements), sedangkan dalam bidang bidang-bidang ilmu lainnya, terutama dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, rumusan masalah lazim dibuat dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions). Meskipun dirumuskan dengan cara yang berbeda, keduanya tetap didasarkan pada tahap pertama dalam proses metode ilmiah, yaitu mengajukan pertanyaan.

Setelah menemukan masalah penelitian, lalu bagaimana cara merumuskannya dalam bentuk pernyataan masalah atau pertanyaan penelitian? Yang jelas, tidak dengan cara menyebutkan judul penelitian lalu menambahkan frasa "perlu diteliti" sebagaimana yang selama ini banyak dilakukan dalam penulisan proposal penelitian skripsi. Masalah penelitian sepenarnya merupakan sebuah proposisi (proposition), yaitu pernyataan mengenai hubungan dua hal atau dua keadaan. Proposisi dapat merupakan hubungan kuantitatif atau hubungan kualitatif. Misalnya jika masalah yang akan diteliti adalah kerusakan yang ditimbulkan oleh ulat grayak pada berbagai varietas tanaman jagung maka rumusan masalah dalam bentuk penyataan masalah dan pertanyaan penelitian dalam bentuk proposisi kuantitatif adalah sebagai berikut:
  • Pernyataan masalah: Berdasarkan pada uraian latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dilakukan di atas maka masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah intensitas kerusakan tanaman jagung oleh ulat grayak amerika pada beberapa varietas jagung.
  • Pertanyaan penelitian: Berdasarkan pada uraian latar belakang dan pembatasan masalah yang telah dilakukan di atas maka pertanyaan dalam penelitian ini adalah sejauh mana intensitas kerusakan tanaman jagung oleh ulat grayak amerika berbeda pada beberapa varietas jagung.
Perhatikan bahwa dalam rumusan masalah dengan kedua cara di atas terlebih dahulu disebutkan latar belakang dan pembatasan masalah. Latar belakang merupakan uraian yang menjelaskan arti penting ulat grayak dan jagung, sedangkan pembatasan masalah merupakan uraian yang mengarah kepada kerusakan pada verietas jagung yang berbeda merupakan masalah yang perlu diteliti dibandingkan dengan masalah lainnya. Silahkan pelajari lebih lanjut langkah-langkah merumuskan masalah dalam bentuk pernyataan masalah dan langkah-langkah merumuskan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian.

Untuk merumuskan masalah diperlukan pustaka. Berbeda dengan pustaka yang digunakan untuk menyusun tinjauan pustaka, pustaka yang digunakan untuk menyusun latar belakang dan pembatasan masalah dapat berupa berita media massa, baik media massa cetak maupun daring, bahkan dapat berupa hasil komunikasi dengan pihak tertentu, misalnya pihak dinas provinsi atau kabupaten/kota yang bertanggung jawab menangani pertanian atau bahkan komunikasi dengan petani. Untuk mencari berita media massa dapat dilakukan dengan mengunjungi situs media massa terkemuka lalu melakukan pencarian dengan mengetikkan kata kunci di dalam kotak pencarian yang tersedia atau melakukan pencarian dengan langsung mengetikkan kata kunci di dalam kotak pencarian mesin pencari, misalnya kotak pencariaan Google atau Yahoo. Namun hindarkan menggunakan sembarang tulisan dari hasil pencarian tersebut, melainkan batasi hanya pada berita mengenai terjadinya masalah di suatu tempat. Untuk melakukan pencarian yang berkaitan dengan konsep atau teori tertentu, lakukan pencarian menggunakan basisdata dan mesin pencari akademik (academic databases and search engines), khususnya yang dapat digunakan secara gratis antara lain Google Scholar, Setelah memperoleh pustaka yang dicari, rekm data kepustakaan secara otomatis menggunakan Zotero Connector yang dipasang pada aplikasi peramban, misalnya connector untuk Chrome, dan kemudian ketika melakukan penulisan, rujuk pustaka dengan menggunakan add-in Zotero pada program aplikasi Word setelah mengunduh dan kemudian memasang program aplikasi Zotero di komputer.

Tugas dan Macam Penelitian
Secara umum penelitian dilakukan untuk mencari penjelasan dan/atau penyelesaian masalah. Berkaitan dengan ini, penjelasan dan/atau penyelesaian masalah dapat dilakukan pada tingkatan yang bermacam-macam. Sesuai dengan tingkatan penjelasan dan/atau penyelesaian masalah yang bisa diberikan, sebagaimana diuraikan oleh Walliman (2021) dalam bukunya Research Methods: The Basics (silahkan unduh gratis), penelitian bertugas dan terdiri atas macam atau jenis sebagai berikut:
  • Memaparkan (to describe), menerangkan karakteristik yang relevan mengenai suatu fenomena yang memungkinkan fenomena tersebut dapat dibedakan dari fenomena lainnya. Penelitian yang dilaksanakan untuk memaparkan suatu fenomena disebut penelitian eksploratori (exploratory research). Ke dalam memaparkan termasuk mengkategorikan (to categorize), yaitu menentukan kriteria dan memasukkan fenomena ke dalam kategori tertentu berdasarkan atas kriteria yang telah ditetapkan. Contoh masalah penelitian bidang agronomi: karakteristik pertumbuhan tanaman pinang dalam berbagai kondisi naungan di Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang, perlindungan tanaman: gejala penyakit sigatoka kompleks pada berbagai kultivar pisang di Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, manajemen sumberdaya lahan: kesesuaian lahan untuk buidaya tanaman pinang di Kecamatan Amarasi Barat, Kabupaten Kupang.
  • Mengestimasi (to estimate), menentukan seberapa besar suatu fenomena akan terjadi sebagai dasar pengambilan keputusan yang bergantung pada fenomenanya, apakah perlu diturunkan atau ditingkatkan. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengestimasi suatu fenomena merupakan penelitian eksplanatori (explanatory research), yaitu sebagai dasar untuk menjelaskan tindakan apa yang perlu dilakukan untuk meningkatkan atau menurunkan fenomena yang terjadi. Contoh masalah penelitian bidang agronomi: produksi berbagai kultivar pisang di Kecamatan Kupang Timur, Kabupaten kupang, perlindungan tanaman: kejadian penyakit penyakit layu fusarium pada berbagai aksesi pisang kepok di Kecamatan Kota Raja, Kota Kupang, manajemen sumberdaya lahan: produksi aksesi pisang rote pada berbagai jenis tanah di beberapa desa di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
  • Menjelaskan (to explain), membuat agar suatu fenomena menjadi dapat dimengerti mengapa terjadi dan apa konsekuensinya. Untuk memberikan penjelaskan tersebut diperlukan pengujian hipotesis mengenai hubungan sebab-akibat atau perangkaian sejumlah fakta lain ke dalam hubungan tertentu dalam bangunan sebuah teori. Penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan suatu fenomena dikenal sebagai penelitian eksplanatori (explanatory research). Menjelaskan dapat dilakukan dengan membandingkan (to compare), menentukan hubungan (to corelateto regress), atau membangun teori (theory building). Membandingkan dilakukan dengan menentukan karakteristik dua fenomena atau lebih untuk dibandingkan satu sama lain, menghubungkan dilakukan dengan menentukan karakteristik dua fenomena atau lebih sebagai dasar untuk menentukan ada atau tidak ada hubungan antar fenomena, sedangkan membangun teori dilakukan dengan memberikan penjelasan utuh terhadap suatu fenomena berdasarkan atas perbandingan dan/atau hubungan antar komponen fenomena. Contoh masalah penelitian bidang agronomi: pertumbuhan dan produksi tanaman tanaman sorgum pada jarak tanam berbeda, kerusakan dan padat populasi penggerek buah pada tanaman tomat yang ditanam secara tumpangsari dengan beberapa tanaman perangkap dan pengusir hama, pertumbuhan dan produksi tanaman cabai pada jenis tanah berbeda.
  • Mengevaluasi (to evaluate), menentukan sejauh mana suatu tindakan yang telah dilakukan untuk mengubah suatu fenomena memberikan hasil sesuai dengan yang direncanakan. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengevaluasi suatu tindakan yang diperlukan untuk mengubah suatu fenomena dikenal sebagai penelitian evaluasi (evaluation research). Contoh masalah penelitian bidang agronomi: evaluasi produksi program TJPS pada beberapa lokasi di Kabupaten Kupang, perlindungan tanaman: evaluasi program pengendalian penyakit darah di Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai, manajemen sumberdaya lahan: evaluasi kesesuaian lahan untuk program TJPS di Kecamatan AAmanuban Selatan, Kabupaten TTS.
  • Memprediksi (to predict), membuat pernyataan mengenai apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang atau akan menjadi sebagai konsekuensi dari sesuatu fenomena yang ada pada saat ini. Penelitian yang dimaksudkan untuk melakukan prediksi mengenai suatu fenomena dikenal sebagai penelitian prediksi (prediction research). Contoh masalah penelitian bidang agronomi: 
  • Mengendalikan (to control), menentukan perilaku suatu fenomena, melakukan perubahan yang diinginkan, mengawasi berlangsung perubahan yang dilakukan, dengan memperhitungkan faktor luar yang dapat mempengaruhi sehingga perubahan yang terjadi sesuai dengan yang diinginkan. Penelitian yang dimaksudkan untuk mengendalikan suatu fenomena dikenal sebagai penelitian pengendalian. Contoh masalah penelitian bidang agronomi: pemasangan kotak kayu dengan ukuran berbeda untuk membuat buah semangka menjadi berbentuk kotak, perlindungan tanaman: pemasangan perangkap dengan warna berbeda untuk memerangkap serangga penular bakteri penyakit darah pada bunga pisang, manajemen sumberdaya lahan: pemberian dosis pupuk NPK yang berbeda untuk meningkatkan produksi pepaya Kalina.  
Sebagai tambahan terhadap tugas dan macam atau jenis penelitian di atas, Leavy (2017) dalam bukunya Research Design: Quantitative, Qualitative, Mixed Methods, Art-Based, and Community-Based Participatory Research Approaches, menambahkan tugas dan macam atau jenis sebagai berikut:
  • Melakukan perubahan pada masyarakat (to promote community changes), mendorong masyarakat melakukan perubahan terhadap keadaan sekarang menjadi keadaan yang lebih baik. Penelitian yang dilakukan dengan tugas demikian lazim dilakukan dengan melibatkan masyarakat sampai batas tertentu dalam penelitian sehingga dikenal sebagai penelitian didaratkan (grounded research). Tujuan penelitian ini kurang sesuai untuk skripsi, melainkan untuk tesis, disertasi, atau penelitian projek.
  • Menyadarkan, memprovokasi, atau menggoncang (to evoke, provoke, or unsettle), membangunkan kesadaran baru masyarakat akan permasalahan yang dihadapi dan mendorong masyarakat untuk bergerak mengatasi permasalahan yang mereka hadapi. Penelitian yang dilakukan dengan tugas mengajak masyarakat untuk bersama-sama melakukan perubahan memerlukan partisipasi masyarakat secara aktif sebagai anggota tim penelitian sehingga penelitian dengan tugas ini lazim disebut penelitian partisipatori (participatory research). Tujuan penelitian ini kurang sesuai untuk skripsi, melainkan untuk tesis, disertasi, atau penelitian projek.
Dalam melakukan tugas-tugas penelitian sebagaimana diuraikan di atas, metode ilmiah disesuaikan sesuai dengan tingkatan penjelasan dan/atau penyelesaian masalah yang menjadi tugas setiap macam atau jenis penelitian. Penyesuaian dilakukan dalam kaitan dengan:
  • Perumusan dan pengujian hipotesis, tidak dirumuskan atau dilakukan pengujian pada penelitian dengan tugas mengeksplorasi atau dalam penelitian yang melibatkan masyarakat sebagai objek sehingga karakteristik datanya tidak mungkin diguhakan untuk melakukan pengujian hipotesis.
  • Pengumpulan tidak selalu dengan melakukan percobaan, melainkan cara lain misalnya dengan cara survei (survey), wawancara mendalam (in-depth interviews), diskusi kelompok terpumpun (focus group discussion), dsb.
  • Analisis data dan penarikan kesimpulan, tidak dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistik inferensial dan penarikan kesimpulan tidak dilakukan untuk menggeneralisasi, melainkan untuk menonjolkan kasus khusus.
Penyesuaian penerapan metode ilmiah sebagaimana tersebut di atas diuraikan lebih lanjut dalam kaitan dengan kategori penelitian berikut ini.

Penerapan Metode Ilmiah dalam Kaitan dengan Kategori dan Paradigma Penelitian 
Bermacam-macam penelitian yang saya maksud di sini adalah berbagai penelitian dengan tugas dan macam yang berbeda sebagaimana yang sudah disebutkan di atas yang dilakukan dalam berbagai bidang ilmu, termasuk bidang dalam ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial, dan humaniora. Dalam kaitan dengan bidang ilmu ini, terjadi perbedaan objek penelitian. Objek penelitian dalam bidang ilmu-ilmu alam pada umumnya adalah benda atau organisme yang dapat dihitung dan diukur untuk memperoleh data kuantitatif, sedangkan objek penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora adalah fenomena sosial atau budaya yang tidak selalu dapat dihitung dan diukur secara kuantitatif. Dalam kaitan ini, penelitian dibedakan menjadi dua kategori besar sebagai berikut:
  1. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data kuantitatif melalui penghitungan (quantification) dan/atau pengukuran (measurement) objek yang diteliti. Data kuantitatif selanjutnya dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistik inferensial sebagai sarana melakukan pengujian hipotesis. Penelitian dalam bidang agroteknologi pada umumnya termasuk dalam penelitian kuantitatif, terutama penelitian-penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode ekperimental yang dirancang dengan menggunakan rancangan percobaan tertentu. Namun penelitian yang dilakukan dengan menggunakan metode survei juga termasuk sebagai penelitian kuantitatif jika pengumpulan datanya dilakukan dengan melibatkan penghitungan dan/atau pengukuran, misalnya pengukuran padat populasi hama tertentu dan pengukuran produksi tanaman untuk kemudian dilakukan analisis statistik inferensial untuk menguji hipotesis mengenai hubungan antara padat populasi hama dan produksi.
  2. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data kualitatif berupa kata-kata, pernyataan, perilaku, dan sebagainya, yang dikumpulkan dalam bentuk rekaman audio, foto, atau video untuk selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik-teknik analisis kualitatif melalui langkah awal yang dikenal sebagai transkripsi data (data transcription) untuk menjadikan rekaman data dalam bentuk audio, foto, dan video tersebut menjadi satuan tertentu untuk dianalisis dengan menggunakan teknik analisis kualitatif yang diplilih. Penelitian kualitatif jarang dilakukan dalam bidang agroteknologi, kecuali dalam penelitian untuk mendeskrisikan morfologi tanaman, mendeskripsikan keadaan tanah, mendeskripsikan organisme pengganggu tumbuhan, atau mendeskripsikan kerusakan yang ditimbulkan oleh organisme pengganggu tumbuhan.
Kedua kategori penelitian di atas dapat digabungkan dalam satu kegiatan penelitian. Bergantung pada cara penggabungannya, dikenal kategori ketiga yang dapat merupakan penelitian multi-metode (multi-method research) atau penelitian metode campuran (mixed-method reesearch). Dalam penelitian multi-metode, dua metode penelitian digunakan secara bersamaan atau secara berurutan dalam satu penelitian, misalnya pengamatan untuk mendeskripsikan gejala kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT diikuti dengan pengukuran intensitas kerusakan. Pada pihak lain, dalam penelitian metode gabungan dilakukan penggabungan metode, baik dalam pelaksanaan pengumpulan data maupun dalam pelaksanaan analisis data, misalnya pengamatan untuk mendeskripsikan kerusakan yang ditimbulkan oleh OPT digunakan sekaligus sebagai kriteria yang disusun berdasarkan hasil wawancara dengan petani untuk menentukan intensitas kerusakan.

Pada akhirnya, penyesuaian metode penelitian menjadi sangat nyata dalam kaitan dengan paradigma atau pandangan filosofis penelitian. Dalam kaitan ini, menurut Creswell & Creswell (2018), paradigma atau pandangan filosofis merupakan cara yang digunakan dalam memandang realitas:
  1. Pandangan positivistik-pascapositivistik memandang realitas sebagai sesuatu yang tunggal dan dapat diketahui secara objektif atau relalitas bisa bukan tunggal tetapi tetap dapat diketahui secara objektif. Objektivitas realitas dapat diperoleh melalui pengamatan berjarak tanpa melibatkan emosi oleh peneliti yang bebas nilai dan kepentingan lain di luar kepentingan menemukan realitas. Penelitian dengan menggunakan pandangan filosofis ini dilakukan terutama dalam bidang ilmu-ilmu alam dan bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora tertentu yang dilakukan dalam kategori penelitian kuantitatif.
  2. Pandangan interpretatif-konstruktif memandang realitas sebagai sesuatu yang selalu tidak tunggal karena merupakan hasil interpretasi peneliti terhadap sesuatu yang terkonstruksi secara sosial melalui proses yang panjang. Realitas merupakan sesuatu yang subjektif karena merupakan hasil interpretasi bersama oleh peneliti dan mereka yang diteliti melalui interaksi yang memungkinkan nilai-nilai yang diyakini bersama dapat mengemuka. Penelitian dengan menggunakan pandangan filsafat ini dilakukan terutama dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, khususnya yang dilakukan dalam kategori penelian kuantitatif.
  3. Pandangan transformatif-emansipatori memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif maupun subjektif, tetapi dalam objektivitas dan subjektivitas yang dinegosiasikan dalam sistem nilai historis, budaya, sosial, dan ekonomis tertentu sehingga merupakan realitas bersama, termediasi nilai dan bersifat revisionis, sehingga dapat menjadi katalis terhadap pengambilan suatu tindakan perubahan. Penelitian dengan menggunakan pandangan filosofis ini dilakukan dalam berbagai bidang ilmu, terutama dalam bidang-bidang ilmu terapan, yang meletakkan capaian tertinggi bukan dalam bentuk publikasi atau paten, melainkan dalam bentuk perubahan dalam masyarakat.
Ketiga pandangan filsafat tersebut sebenarnya saling berkaitan dalam suatu kesinambungan di mana pandangan positivis-pascapositivis berada pada satu ujung dan interpretatif-konstruktif berada pada ujung lainnya (pandangan transformatif-emansipatori berada di tengah). Setiap pandangan juga tidak merupakan satu pandangan tunggal, melainkan terdiri atas sejumlah aliran yang masing-masing mempunyai kesamaan dan perbedaan satu sama lain sebagaimana diuraikan misalnya oleh Moon & Blackman (2017). Namun bila yang menjadi fokus suatu penelitian adalah sekedar untuk memberikan jawaban terhadap suatu permasalahan, tanpa mempedulikan pandangan filosofis yang digunakan untuk mencari jawaban yang diinginkan, maka penelitian seperti ini dikatakan sebagai penelitian yang berpandangan pragmatis.

Metode ilmiah merupakan produk pandangan filsafat positivistik-pascapositivistik sehingga benar-benar digunakan dalam penelitian yang dilakukan dengan pandangan filosofis tersebut. Penggunaannya dalam penelitian dengan pandangan filosofis lainnya bisa menjadi sangat berbeda, malahan bisa dijungkirbalikkan dalam penelitian-penelitian yang menggunakan pandangan interpretatif-konstruktif aliran pasca-modernisme (post-modernism).

1.1.1.2. Membaca Pustaka
Untuk mendalami materi kuliah, silahkan mengunduh dan membaca buku dari halaman Pustaka. Khusus untuk mendalami materi kuliah 1.2 ini, silahkan baca pustaka sebagai berikut:
Untuk memperoleh pustaka selengkapnya, silahkan klik halaman Pustaka Kuliah dan pilih pustaka dari halaman tersebut untuk diunduh.

1.1.2. TUGAS KULIAH

1.1.2.1. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Minggu, 17 September 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

1.1.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Minggu, 17 September 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

1.1.2.3. Mengerjakan dan Melaporkan Projek Kuliah
Untuk mempersiapkan mengerjakan projek menyusun proposal penelitian yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa, silahkan melakukan sebagai berikut:
  1. Merumuskan kembali masalah yang berhasil diperoleh dari berdiskusi dengan petani dengan mendiskusikan dengan teman sekelas maupun teman lainnya atau dengan dosen dalam bidang ilmu yang sesuai. Sebutkan nama teman dan/atau nama dosen yang diajak berdiskusi dan masukan perubahan yang diperoleh sebagai hasil diskusi. 
  2. Perbaiki rumusan masalah setelah dilakukan perubahan berdasarkan masukan yang diperoleh sebagai kalimat yang mengubungkan dua hal dalam bentuk pernyataan masalah atau pertanyaan penelitian.
  3. Lakukan pencarian pustaka secara daring dengan menggunakan layanan Google Scholar untuk memperoleh lima artikel jurnal ilmiah yang dapat digunakan sebagai pustaka dalam penyusunan latar belakang dan serta tiga artikel jurnal ilmiah dan dua artikel media massa yang akan digunakan untuk menyusun pembatasan masalah penelitian lalu rekam data kepustakaan masing-masing dengan menggunakan Zotero Connector dengan mengikuti Panduan Ringkas Menggunakan Zotero Connector untuk Merekam Data Kepustakaan. Buat daftar pustaka menggunakan gaya APA Edisi 7 untuk ke-10 pustaka hasil pencarian dan perekaman menggunakan Zotero Connector, tetapi dengan mengetikkan secara manual menggunakan program aplikasi Notepad.
Selahkan menggunakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan 1-3 untuk mengerjakan Laporan Projek Kuliah selambat-lambatnya pada Minggu, 17 September 2023 pukul 24.00 WITA.

1.1.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH

Sebagai pertanggunjawaban adominsitasi bahwa kuliah sudah dilaksanakan, silahkan menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan mengerjakan projek kuliah sebagai berikut:
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Selasa, 12 September 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
  2. Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Minggu, 17 September 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.

***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 28 Agustus 2022, diperbarui terakhir pada 9 September 2023.

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
 

76 komentar:

  1. Baik saya Junior Mandiri Pratama Asbanu ingin menjawab pertanyaan dari teman Oswaldus, mengenai mengapa terjadi kesenjangan pustaka itu karena mungkin pada saat melakukan penelitian, telah terjadinya pengelolaan hasil yang buruk pada data riset penelitian dan manipulasi data penelitian.

    BalasHapus
  2. Baik saya akan menjawab pertanyaan dari teman Oswaldus Kelen. Pertama-tama saya mau menjelaskan mengenai kesenjangan pustaka. Kesenjangan pustaka adalah perbedaan, kurang, dan juga bisa lebih mengenai pustaka yang pada akhirnya adanya perbedaan hingga menghasilkan data yang tidak lengkap. Kenapa kesenjangan terjadi? Seperti yang kita ketahui pada materi 1.1 mengenai ilmu dan pengetahuan disitu jelas bahwa untuk pengetahuan itu sendiri bersifat dugaan dan tidak berdasar kebenaran mutlak tidak akan pernah ditemukan. Dengan demikian, bukti yang dibuat dalam penelitian selalu tidak sempurna dan dapat salah. Karena alasan inilah para peneliti menyatakan bahwa mereka tidak membuktikan hipotesis. Sebaliknya, mereka menunjukkan kegagalan untuk menolak hipotesis.

    BalasHapus
  3. Mohon menjelaskan mengapa dalam bidang ilmu-ilmu alam dan ilmu-ilmu terapan tertentu, rumusan masalah lazim dibuat sebagai pernyataan masalah (problem statements), sedangkan dalam bidang bidang-bidang ilmu lainnya, terutama dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora, rumusan masalah lazim dibuat dalam bentuk pertanyaan penelitian (research questions)?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti yang kita ketahui berbagai penelitian memiliki tugas dan macam yang berbeda,tergantung bidang ilmunya masing-masing.Dalam ilmu-ilmu alam, ilmu-ilmu sosial, dan humaniora terdapat perbedaan objek penelitian. Objek penelitian dalam bidang ilmu-ilmu alam pada umumnya adalah benda atau organisme yang dapat dihitung dan diukur untuk memperoleh data kuantitatif,sehingga dalam perumusan masalah lazim disebut pernyataan masalah.Sedangkan objek penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora adalah fenomena sosial atau budaya yang tidak selalu dapat dihitung dan diukur secara kuantitatif sehingga perumusan masalah sering disebut pertanyaan penelitian.Secara singkat penyebutan tersebut tergantung pada objek penelitian.

      Hapus
  4. mohon jelaskan bagaimana cara agar dapat menghindari kesenjangan pustaka saat melakukan penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya kesenjangan pustaka tidak dapat dihindari,namun kita bisa meminimalisir hal tersebut dengan meperhatikan hal-hal berikut ini:(1)mencari atau mentelusuri pustaka yang sesuai dengan masalah penelitian dan berasal dari sumber jelas & terpercaya,(2)Melakukan penelitian sesuai dengan kaidah-kaidah atau sistematika penelitian,(3) Menyiapkan penelitian dengan baik agar tidak terjadi kesalahan.

      Hapus
    2. Kesenjangan pustaka adalah kondisi di mana penelitian yang Anda lakukan tidak memiliki dukungan literatur yang memadai atau referensi yang relevan. Untuk menghindari kesenjangan pustaka saat melakukan penelitian, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

      1. **Lakukan Tinjauan Literatur Awal:**
      - Mulailah dengan melakukan pencarian literatur terkait dengan topik penelitian Anda. Gunakan basis data akademik seperti Google Scholar, PubMed, IEEE Xplore, atau perpustakaan universitas Anda.

      2. **Identifikasi Poin-Poin Kunci:**
      - Identifikasi poin-poin penting dalam literatur yang relevan dengan penelitian Anda. Ini termasuk temuan, teori, model, metodologi, dan pendekatan yang relevan dengan topik Anda.

      3. **Analisis Literatur:**
      - Evaluasi literatur yang Anda temukan. Pertimbangkan relevansi, kebaruan, dan kualitasnya. Catat temuan yang bisa digunakan dalam penelitian Anda.

      4. **Buat Daftar Referensi:**
      - Buat daftar referensi yang relevan dengan penelitian Anda. Pastikan untuk mengutip sumber-sumber yang sesuai dalam laporan penelitian Anda.

      5. **Identifikasi Celah:**
      - Identifikasi area di mana literatur saat ini belum memberikan jawaban atau belum cukup mendalam. Inilah yang menjadi peluang untuk penelitian Anda.

      6. **Merencanakan Penelitian dengan Baik:**
      - Rencanakan penelitian Anda dengan cermat berdasarkan temuan dari literatur yang telah Anda tinjau. Pastikan bahwa metode penelitian Anda dirancang untuk mengisi celah-celah yang telah Anda identifikasi.

      7. **Diskusi dengan Rekan Peneliti:**
      - Diskusikan penelitian Anda dengan rekan peneliti atau pembimbing. Mereka dapat memberikan wawasan tambahan tentang literatur yang relevan dan membantu Anda mengidentifikasi potensi kesenjangan pustaka.

      8. **Selalu Perbarui Pustaka Anda:**
      - Jangan berhenti mencari literatur sepanjang penelitian Anda. Setiap kali Anda menemukan literatur baru yang relevan, tambahkan ke daftar referensi Anda dan pertimbangkan implikasinya terhadap penelitian Anda.

      9. **Jaga Kebaruan:**
      - Pastikan bahwa penelitian Anda juga memberikan kontribusi baru terhadap pemahaman dalam bidang tersebut. Hindari mengulangi penelitian yang sudah ada jika memungkinkan.

      10. **Gunakan Manajer Referensi:**
      - Manajer referensi seperti Zotero, Mendeley, atau EndNote dapat membantu Anda mengatur literatur dan mengelola daftar referensi Anda dengan lebih efisien.

      Menghindari kesenjangan pustaka memerlukan disiplin, kesabaran, dan upaya yang cukup. Dengan melakukan tinjauan literatur yang mendalam dan merencanakan penelitian dengan baik, Anda dapat meningkatkan kualitas penelitian Anda dan memastikan bahwa kontribusi Anda dalam penelitian tersebut memiliki nilai yang signifikan.

      Hapus
  5. Mohon jelaskan mengapa dalam pandangan positivistik, objektivitas realitas dapat diperoleh oleh pengematan berjarak tanpa melibatkan emosi oleh peneliti

    BalasHapus
    Balasan
    1. Objektivitas realitas dapat diperoleh oleh pengamatan berjarak tanpa melibatkan emosi oleh peneliti, karena jika terdapat pengaruh emosi maka sifat objektivitasnya akan hilang karena peneliti sudah tidak lagi secara terbuka dan adil dalam mengamati dan menilai sesuatu dan akan terkesan memihak sebelah ( Mengarah ke subjektif ).
      Mohon dikoreksi bila terdapat kesalahan .

      Hapus
    2. objektivitas realitas dapat diperoleh oleh pengematan berjarak tanpa melibatkan emosi oleh peneliti, menurut saya karena jika melibatkan emosi peneliti maka akan terjadi kesalahan dalam pengamatan hal ini disebabkan karena seperti yang sudah dijelaskan oleh teman mando bahwa jika terdapat pengaruh emosi maka sifat objektivitasnya akan hilang karena peneliti sudah tidak lagi secara terbuka dan adil dalam mengamati dan menilai sesuatu dan akan terkesan memihak sebelah

      Hapus
  6. Menurut pendapat saya, kesenjangan pustaka terjadi karena kelemahan atau keterbatasan teori dasar yang belum bisa mendukung penelitian dimana penelitian yang didapat sebetulnya belum bisa dijelaskan oleh teori apapun, ataukah adanya kekurangan dari bahan penelitian yang menyebabkan perbedaan pada hasil penelitian dengan teori pustaka yang digunakan. Selain itu juga hal ini terjadi dikarenakan terjadi galat pada penelitiannya.

    Sekian dari saya, mohon dikoreksi

    BalasHapus
  7. Pandangan transformatif-emansipatori dilakukan dalam kategori penelitian kuantitatif ataukah kualitatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Metode kualitatif karena metode kualitatif bertujuan untuk menjabarkan data analisis secara naratif. Karena Pandangan transformatif-emansipatori memandang realitas sebagai sesuatu yang objektif maupun subjektif
      Mohon dikoreksi jikalau salah

      Hapus
    2. Pandangan transformatif-emansipatori lebih sering dihubungkan dengan penelitian kualitatif. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk mengeksplorasi isu-isu sosial yang kompleks, mendalam, dan berfokus pada pemahaman mendalam tentang pengalaman individu serta perubahan sosial yang diinginkan. Penelitian kualitatif lebih cocok untuk menggali sudut pandang, nilai-nilai, dan makna subjektif yang terkait dengan transformasi sosial dan pembebasan. Meskipun demikian, dalam beberapa kasus, aspek transformatif-emansipatori juga dapat diintegrasikan ke dalam penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan penelitian yang sesuai dan analisis data yang mendukung pandangan ini.

      Hapus
  8. Sebutkan dan jelaskan cara lain pengumpulan data selain survey, wawancara, dan diskusi!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang saya baca dari internet,seperti yang kita ketauhi Teknik pengumpulan data adalah cara yang digunakan peneliti dalam mendapatkan data di lapangan.
      Dalam penelitian sosial, ada beberapa teknik yang umum dilakukan, yaitu kuesioner, studi pustaka, wawancara, dan observasi.
      Kuesioner atau angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis.
      Teknik pengumpulan data yang juga banyak dilakukan adalah studi pustaka.
      Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab dengan responden atau informan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk penelitian.
      Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung.

      Hapus
    2. Cara lain pengumpulan data selain survey, wawancara, dan diskusi adalah
      1. Studi Pustaka
      Teknik pengumpulan data yang juga banyak dilakukan adalah studi pustaka. Studi pustaka mengumpulkan data yang relevan dari buku, artikel ilmiah, berita, maupun sumber kredibel lainnya yang terkait dengan topik penelitian.
      2. Observasi
      Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan lewat pengamatan langsung. Peneliti melakukan pengamatan di tempat terhadap objek penelitian untuk diamati menggunakan pancaindra. Peneliti diposisikan sebagai pengamat atau orang luar. Dalam mengumpulkan data menggunakan observasi, peneliti dapat menggunakan catatan maupun rekaman. Observasi dapat bersifat partisipatoris, yaitu ketika peneliti turut bergabung dan melakukan aktivitas bersama objek pengamatannya.
      3. Kuesioner atau angket
      Teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan untuk dijawab oleh responden, biasanya secara tertulis. Kuesioner digunakan ketika peneliti ingin mengetahui persepsi atau kebiasaan suatu populasi berdasarkan responden. Kuesioner yang disebar harus diuji dulu sebelumnya untuk mengetahui jika butir-butir pertanyaan yang dimasukkan dapat digunakan sebagai alat ukur yang valid dan reliabel. Kuesioner dapat berupa kuesioner cetak maupun online.

      Hapus
    3. Cara lain pengumpulan data selain survey wawancara dan diskusi ialah
      Studi Dokumen
      studi dokumen,Sesuatu dengan namanya, studi dokumen dilakukan dengan mengkaji dokumen-dokumen terkait topik penelitian. Dokumen tersebut dapat berupa surat, arsip foto, notulen rapat, jurnal, buku harian, dan lain-lain.

      Hapus
    4. Pengumpulan data dengan cara penelitian kualitatif,  yaitu penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data kualitatif berupa kata-kata, pernyataan, perilaku, dan sebagainya, yang dikumpulkan dalam bentuk rekaman audio, foto, atau video untuk selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif melalui analisis awal. langkah yang dikenal sebagai transkripsi data ( transkripsi data) membuat rekaman data berupa audio, foto, dan video ke dalam satuan-satuan tertentu untuk dianalisis menggunakan teknik analisis kualitatif terpilih.

      Hapus
  9. Dalam Masalah penelitian 5 mempunyai karakteristik yang sudh ditulidkan dimateri atas disini pertanyaan saya pada bagian bawah,Mengapa pertanyaan penelitian (research questions) meskipun dirumuskan dengan cara yang berbeda, keduanya tetap didasarkan pada tahap pertama dalam proses metode ilmiah?

    BalasHapus
  10. Mohon menjelaskan tentang pendekatan penelitian sosial dan apakah ada kelebihan dan kekurangan dari masing-masing pendekatan tersebut?(Leavy,2017)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Priska Irawan Rindu(2004060068)
      Baik saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari teman Atri.
      Soal menanyakan mengenai kekurangan dan kelebihan metode penelitian kualitatif dan kuantitatif.
      Penelitian sosial adalah penyelidikan tentang satu gejala sosial atau hubungan antara dua atau lebih gejala sosial melalui metode ilmiah. Dalam penelitian sosial ini di lakukan secara sistematis dan tersetruktur sesuai dengan ciri ilmu pengetahuan. Dalam proses penelitian biasanya seorang peneliti memilih menggunakan metode penelitian seperti metode kualitatif atau kuantitatif. Yang mana dalam metode penelitian kualititatif yaitu penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, yang biasanya hasil dari penelitian ini berupa analisis mendalam yang menggambarkan secara rinci pada objek dan permaslaahan yang sedang diteliti yang mana dalam proses penggalian datanya biasanya menggunakan wawancara atau observasi lapangan.
      Sementara pada metode kuantitatif yaitu   penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Biasanya pada metode ini digunakan untuk meneliti populasi atau sampel dengan menggunakan alat ukur atau instrumen penelitian, analisa data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah dibuat.  Yang hasilnya akan menunjukan sebab akibat pada fenomena yang sedang diteliti. 
      Walaupun tujuan dalam melakukan penelitian ini ada sama pada masing-masing metode jika dianalisis tentu memiliki keterbatasan dalam melakukan pengaman sehingga membentuk kelemahan dan kelebihan dari keduanya . Dan b erikut kelemahan dan kelebihan dari metode kuantitatif dan metode kualitatif:
      1. Metode Kuantitatif.
      Kelemahannya, diantaranya :

      Berdasarkan pada anggapan-anggapan (asumsi)

       Asumsi tidak sesuai dengan realitas yang terjadi atau menyimpang jauh maka kemampuannya tidak dapat dijamin bahkan menyesatkan.
      Data harus berdistribusi normal dan hanya dapat digunakan untuk menganalisis data yang populasi atau sampelnya sama.

      Tidak dapat dipergunakan untuk menganalisis dengan cuplikan (sampel) yang jumlahnya sedikit (> 30)

      Kelebihannya, diantaranya :

      Dapat digunakan untuk menduga atau meramal.
      Hasil analisis dapat diperoleh dengan akurat bila digunakan sesuai aturan.
      Dapat digunakan untuk mengukur interaksi hubungan antara dua atau lebil variabel.
      Dapat menyederhanakan realitas permasalahan yang kompleks dan rumit dalam sebuah model.

      2. Metode Kualitatif
      Kelemahannya, diantaranya :

      Peneliti bertanggung jawab besar terhadap informasi yang disampaikan oleh informan
      Perbedaan antara fakta dan kebijakan kurang jelas
      Ukuran penelitian kecil.
      Tidak efektif jika ingin meneliti secara keseluruhan atau besar-besaran.

       
      Kelebihannya, diantaranya :

      Deskripsi dan interpretasi dari informan dapat diteliti secara mendalam.
      Mempunyai landasan teori yang sesuai fakta
      Penelitian lebih berjalan subyektif
      Sangat efektif digunakan dalam mencari tanggapan dan pandangan karna bertemu langsung.
      Adanya pemahaman khusus dalam menganalisa.

      Sehingga dari penjelasan tersebut bisa kita simpulkan bahwa pada metode kualitatif atau kuantitatif yang dugunakan dalam penelitian itu memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing. Karena penggunaan metode yang dipilih disesuaikan dengan konteks penelitian dan permasalahan yang diteliti, sehingga pada masing-masing metode memiliki kriteria-kriteria tertentu dalam analisis dan hasil penelitian. 

      Hapus
  11. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  12. Analisis data dan penarikan kesimpulan, tidak dilakukan dengan menggunakan teknik-teknik analisis statistik inferensial.
    Pertanyaan :
    Teknik-teknik apakah yang digunakan untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan dan mengapa tidak dilakukan dengan teknik-teknik statistik inferensial?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik disini saya menjawab pertanyaan dari teman Silvia Dalam penelitian kuantitatif ,analisi data merupakan Kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Dalam menganalisi data teknik-teknik yang digunakan dalam analisi data dalam penelitian kuantitaif menggunakan teknik statistik dimana terdapat dua macam statistik yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.
      Statistik deskriptif yaitu menganalisi data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau generalisasi sedangkan statistik inferensial yaitu teknik yang digunakan untuk menganalisi data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Mengapa tidak diberlakukan dengan teknik statistik inferensial ?
      Karena teknik statistik inferensial itu teknik yang menganalisi data menggunakan sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi ,oleh karena itu teknik ini sangat cocok digunakan bila sampel yang diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampelnya secar random atau campur .

      Hapus
    2. Teknik yang digunakan untuk menganalisis data dan menarik kesimpulan adalah Teknik analisis data kualitatif dimqnq proses analisis data yang tidak melibatkan atau berbentuk angka. Data yang diperoleh untuk penelitian menggunakan teknis analisis data kualitatif umumnya bersifat subjektif, pada penelitian kualitatif, peneliti mendapatkan data dari banyak sumber dan menggunakan banyak metode, mengapa tidak menggunakan teknik statistik inferensial karena teknik statistik inferensial adalah metode analisis data suatu populasi berdasarkan data sampel. Dalam metode ini hasil akhir analisis berupa kemungkinan yang menggambarkan bagaimana tindakan sampel dapat mempengaruhi seluruh populasi.

      Hapus
  13. mohon dijelaskan mengapa objek penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora tidak selalu dapat dihitung dan diukur secara kuantitatif?

    BalasHapus
  14. Memaparkan (to describe), menerangkan karakteristik yang relevan mengenai suatu fenomena yang memungkinkan fenomena tersebut dapat dibedakan dari fenomena lainnya.Pertanyaannya bagaimana kita dapat membedakan fenomena yang satu dengan fenomena yang lainnya? apakah ada cara khusus untuk membedakan fenomena-fenomena tersebut?

    BalasHapus
  15. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  18. Analisis data dan penarikan kesimpulan, tidak dilakukan dengan menggunakan teknik - teknik analisis statistik inferensial dan penarikan kesimpulan tidak dilakukan untuk menggeneralisasi, melainkan untuk menonjolkan kasus khusus.
    Pertanyaan saya jelaskan kasus khusus tersebut.

    BalasHapus
  19. karena Tinjauan Pustaka merupakan sebuah aktivitas untuk meninjau atau mengkaji kembali berbagai litaratur yang dipublikasikan oleh peneliti lain sebelumnya terkait topik yang diteliti.Dan tujuan dari tinjauan pustaka yaitu untuk membantu peneliti dalam memperkuat penelitiannya dan membantu peneliti dalam menentukan hasil dan metode agar sesuai dengan tujuan penelitian.

    BalasHapus
  20. Pentingnya melakukan tinjauan pustaka pada penelitian yaitu karena tinjauan pustaka sebagai acuan dalam peneliti seperti pada saat memberi artikan teknis analisis data yang dikumpulkan dalam penelitian. Selain itu,tinjauan pustaka juga dijadikan dasar pemikiran pada peneliti agar dapat menyimpulkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan objektif dari penelitian.

    Sekian dari saya, mohon dikoreksi

    BalasHapus
  21. Mengapa peneliti pada penelitian dengan pendekatan kualitatif lebih mementingkan proses dari pada hasil? Mohon penjelasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Karena lebih cenderung mengandalkan analisis dan cenderung lebih luas penelitiannya dan kalkulasi nya tidak seketat kuantitatif maka dari itu proses lebih di tekankan di sisi proses.

      Hapus
  22. Masalah merupakan sesuatu yang nyata, bukan merupakan dugaan. Misalnya, jika ulat grayak amerika (fall armyworm, Spodoptera frugiperda) adalah kendala produksi yang sangat penting dalam mengembangkan jagung sebagai komoditas unggulan, apakah ulat grayak tersebut memang sudah ada di NTT atau baru sebatas diduga.
    Dari masalah yang dijelaskan diatas kira-kira bagaimana upaya pemerintah dalam menangani kasus ini?

    BalasHapus
  23. Pada saat kondisi seperti apa seorang peneliti menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk menguji data atau hipotesis yang sudah dibuat atau yang sudah ada sebelumnya, sehingga metode lebih berfokus pada data dengan instrumen tertentu.
      Untuk metode ini digunakan pada saat peneliti akan menguji suatu data atau hipotesis yang telah ada sebelumnya.
      Sekian dan Terimakasih.

      Hapus
  24. Yang ingin saya tanyakan dalam materi ini yaitu apakah penelitian dalam bidang ilmu-ilmu alam pada umumnya adalah benda atau organisme yang dapat dihitung dan diukur untuk memperoleh data kuantitatif, sedangkan objek penelitian dalam bidang ilmu-ilmu sosial dan humaniora adalah fenomena sosial atau budaya yang tidak selalu dapat dihitung dan diukur secara kuantitatif. Apakah benar ? Tolong jelaskan .!

    BalasHapus
  25. Dalam sebuah penelitian partisipatori, bagaimana resiko yang akan dihadapi oleh peneliti sebagai akibat dari tugasnya untuk melakukan perubahan dalam masyarakat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Baik saya akan menjawab pertanyaan.
      Resiko yang di hadapi oleh peneliti sebagaimana seorang peneliti harus bersikap skeptis,tidak asal percaya terhadap lemparan opini atau mitos, berpikir objektif, sesuai dengan fakta yang di teruji,dan menguji masalah dengan pengalaman sendiri

      Hapus
  26. Masalah penelitian merupakan masalah yang akan diuji dalam penelitian. Sumber masalah tersebut salah satunya berasal dari kesenjangan pustaka. Mohon dijelaskan mengapa terdapat kesenjangan pustaka tersebut, padahal untuk mendapatkan pustaka tersebut tentu melalui sebuah metode penelitian yang meneliti suatu masalah hingga menghasilkan pustaka tersebut. Apakah terdapat galat pada penelitiannya, kesalahan analisis atau berbagai masalah pada waktu proses menghasilkan pustaka tersebut.

    Komentar ini dipost ulang karena komentar sebelumnya terhapus sendiri karena kesalahan teknis, komentar ini sudah ditanggapi sebelumnya oleh sinyo oematan dan junior asbanu

    BalasHapus


  27. Apa yang perlu diperhatikan dalam pengujian hipotesis sehingga kita bisa memutuskan uji hipotesis apa yang harus di gunakan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam memilih uji hipotesis, beberapa faktor perlu dipertimbangkan:

      Jenis Data: Pertama-tama, perhatikan jenis data yang Anda miliki. Apakah itu data nominal, ordinal, interval, atau ratio? Jenis data ini akan mempengaruhi pilihan uji statistik yang tepat.

      Tujuan Penelitian: Tentukan apa yang ingin Anda teliti atau buktikan. Apakah Anda mencari perbedaan antara dua kelompok, hubungan antara variabel, atau trend seiring waktu? Pemilihan uji hipotesis akan bergantung pada pertanyaan penelitian Anda.

      Ukuran Sampel: Ukuran sampel juga penting. Uji statistik tertentu mungkin lebih cocok untuk sampel besar atau kecil. Beberapa uji membutuhkan sampel yang lebih besar untuk memberikan hasil yang signifikan.

      Distribusi Data: Perhatikan apakah data Anda mengikuti distribusi tertentu (misalnya, distribusi normal). Beberapa uji hipotesis memerlukan asumsi tentang distribusi data.

      Jumlah Variabel: Tentukan apakah Anda bekerja dengan satu variabel (uji satu arah) atau dua variabel (uji dua arah). Uji hipotesis berbeda digunakan tergantung pada jumlah variabel yang Anda perbandingkan.

      Alpha Level: Tetapkan tingkat signifikansi (alpha) yang akan Anda gunakan (misalnya, 0,05 atau 0,01). Ini menentukan seberapa rendah nilai p-nilai harus untuk menyimpulkan bahwa hasil adalah signifikan.

      Pilihan Uji Statistik: Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Anda dapat memilih uji statistik yang paling sesuai. Contoh uji hipotesis meliputi uji t, uji ANOVA, uji chi-square, dan sebagainya.

      Kemungkinan Asumsi: Pertimbangkan apakah uji yang Anda pilih memerlukan asumsi tertentu, seperti homogenitas varians atau independensi data. Pastikan asumsi-asumsi ini terpenuhi sebelum melanjutkan dengan uji hipotesis.

      Konsultasi Ahli Statistik: Jika Anda masih merasa bingung, konsultasikan dengan ahli statistik atau pengajar statistik. Mereka dapat membantu Anda memilih uji hipotesis yang paling tepat berdasarkan karakteristik data dan pertanyaan penelitian Anda.

      Hapus

  28. Dalam memilih jenis uji hipotesis yang tepat, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan:

    Jenis Data: Pertama-tama, perlu dipertimbangkan jenis data yang Anda miliki. Apakah data Anda bersifat numerik atau kategorikal? Apakah data tersebut terdistribusi normal atau tidak? Ini akan memengaruhi pilihan uji hipotesis.

    Tujuan Penelitian: Anda harus memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan penelitian Anda. Apakah Anda ingin membandingkan dua kelompok, menguji hubungan antar variabel, atau melakukan analisis lainnya? Tujuan penelitian akan membantu Anda memilih uji hipotesis yang sesuai.

    Jumlah Sampel: Ukuran sampel yang Anda miliki juga penting. Beberapa uji hipotesis memerlukan sampel yang besar untuk memberikan hasil yang dapat diandalkan, sementara yang lain cocok untuk sampel yang lebih kecil.

    Asumsi Statistik: Beberapa uji hipotesis memiliki asumsi statistik tertentu yang perlu dipenuhi. Misalnya, uji t berpasangan mengasumsikan distribusi normal data. Pastikan data Anda memenuhi asumsi-asumsi tersebut sebelum memilih uji hipotesis.

    Hipotesis Penelitian: Anda harus merumuskan dengan jelas hipotesis penelitian Anda, baik hipotesis nol (H0) maupun hipotesis alternatif (H1). Ini akan membantu Anda memilih uji hipotesis yang sesuai untuk menguji hipotesis Anda.

    Tingkat Signifikansi: Tentukan tingkat signifikansi yang sesuai, yang menunjukkan seberapa kuat bukti yang Anda perlukan untuk menolak hipotesis nol.

    Keputusan Bisnis atau Ilmiah: Akhirnya, pertimbangkan apa yang akan Anda lakukan dengan hasil uji hipotesis. Apakah ini akan memengaruhi keputusan bisnis atau penelitian Anda? Keputusan ini dapat memengaruhi pilihan Anda dalam menguji hipotesis.

    Dengan mempertimbangkan faktor-faktor ini, Anda dapat memilih uji hipotesis yang paling sesuai untuk penelitian atau analisis Anda. Jika Anda tidak yakin, berkonsultasilah dengan seorang statistikawan atau ahli metodologi penelitian untuk bantuan lebih lanjut.

    BalasHapus
  29. Bagaimana agar dapat mengintegrasikan penelitian ke dalam paradigma penelitian yang relevan untuk mencapai tujuan penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk mengintegrasikan penelitian ke dalam paradigma penelitian yang relevan dan mencapai tujuan penelitian, Anda perlu mengikuti beberapa langkah strategis. Berikut adalah panduan umum yang dapat membantu Anda dalam proses ini:

      1. **Pemahaman Paradigma Penelitian**: Pertama-tama, Anda perlu memahami dengan baik paradigma penelitian yang relevan dengan topik Anda. Paradigma penelitian adalah kerangka kerja teoretis dan filosofis yang mengarahkan pendekatan dan pemahaman dalam bidang penelitian tertentu. Misalnya, paradigma positivisme, interpretivisme, atau konstruktivisme.

      2. **Identifikasi Kerangka Kerja Teoritis**: Identifikasi kerangka kerja teoritis yang sesuai dengan paradigma penelitian yang Anda pilih. Kerangka kerja ini akan membantu Anda merumuskan pertanyaan penelitian, hipotesis, dan konsep yang relevan dengan pendekatan Anda.

      3. **Desain Penelitian yang Konsisten**: Pastikan desain penelitian Anda konsisten dengan paradigma penelitian yang Anda pilih. Misalnya, jika Anda menggunakan pendekatan interpretif, Anda mungkin akan menggunakan metode kualitatif seperti wawancara mendalam atau analisis konten.

      4. **Pemilihan Metode Penelitian**: Pilih metode penelitian yang sesuai dengan paradigma Anda. Metode penelitian harus cocok untuk pertanyaan penelitian Anda dan harus memungkinkan Anda mengumpulkan dan menganalisis data dengan cara yang sesuai dengan kerangka kerja paradigma.

      5. **Analisis Data yang Sesuai**: Lakukan analisis data yang sesuai dengan pendekatan paradigma Anda. Jika Anda menggunakan pendekatan kualitatif, gunakan teknik analisis kualitatif seperti analisis tematik atau grounded theory. Jika Anda menggunakan pendekatan kuantitatif, gunakan metode statistik yang sesuai.

      6. **Interpretasi yang Relevan**: Interpretasikan hasil penelitian Anda dengan mempertimbangkan kerangka kerja teoritis dari paradigma Anda. Jelaskan bagaimana temuan Anda berkontribusi terhadap pemahaman dalam paradigma tersebut.

      7. **Diskusi dan Kesimpulan yang Kontekstual**: Dalam diskusi dan kesimpulan, kontekstualisasikan temuan Anda dalam kerangka paradigma penelitian Anda. Jelaskan implikasi temuan Anda terhadap pemahaman dan teori dalam paradigma tersebut.

      8. **Kajian Literatur yang Mendalam**: Kajian literatur yang mendalam dalam paradigma penelitian Anda untuk memahami karya sebelumnya dan bagaimana penelitian Anda dapat berkontribusi.

      9. **Kolaborasi dan Diskusi**: Diskusikan penelitian Anda dengan sesama peneliti yang berfokus pada paradigma yang sama atau serupa. Kolaborasi dan diskusi dapat membantu memperdalam pemahaman Anda tentang paradigma dan mengasah pemikiran Anda.

      10. **Refleksi Kontinu**: Selama seluruh proses penelitian, selalu refleksi pada pemilihan paradigma dan metode Anda. Pastikan bahwa Anda tetap konsisten dengan paradigma yang Anda pilih, dan jika ada perubahan, refleksi dan pertimbangkan dampaknya.

      Mengintegrasikan penelitian ke dalam paradigma penelitian yang relevan memerlukan pemahaman mendalam tentang paradigma tersebut dan keselarasan semua aspek penelitian Anda dengan kerangka kerja teoritis dan filosofis paradigma tersebut. Hal ini akan memastikan bahwa penelitian Anda memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang penelitian yang Anda geluti.

      Hapus
  30. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  31. Apa pentingnya memahami metode ilmiah dalam penelitian untuk mencapai hasil yang valid dan reliabel

    BalasHapus
    Balasan
    1. sangat penting dalam penelitian karena metode ini membantu mencapai hasil yang valid dan reliabel. Berikut alasannya:
      1) Validitas, dimana metode ilmiah membantu peneliti merancang eksperimen atau studi dengan baik. Ini melibatkan pengembangan hipotesis yang dapat diuji dan pengumpulan data yang relevan. Dengan demikian, hasil penelitian lebih cenderung mencerminkan fenomena yang sebenarnya, sehingga lebih valid.
      2). Reliabilitas, yaitu melalui penggunaan prosedur yang konsisten dan terstandarisasi, metode ilmiah membantu mengurangi kesalahan dalam pengukuran dan analisis data. Ini meningkatkan reliabilitas hasil penelitian, yaitu kemampuan untuk mengulangi eksperimen dan mendapatkan hasil yang serupa.
      3. Objektivitas merupakan metode ilmiah mempromosikan pendekatan objektif terhadap penelitian. Ini berarti peneliti berusaha untuk mengurangi bias pribadi dan memastikan bahwa hasil tidak dipengaruhi oleh preferensi atau pendapat pribadi.

      Hapus
    2. Pemahaman metode ilmiah penting karena membantu mendapatkan hasil penelitian yang valid, and reliabel. Dengan metode ini, penelitian lebih akurat, dapat diandalkan, dan berkontribusi pada pengetahuan ilmiah.

      Hapus
  32. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  33. Balasan
    1. Penelitian dilakukan dengan tujuan umum untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia nyata. Dalam konteks penelitian, masalah (problems) merupakan sesuatu yang perlu mendapat perhatian, keadaan yang perlu diperbaiki, atau kesenjangan yang terdapat dalam pustaka, dalam teori, atau dalam praktik yang memerlukan penjelasan dan/atau penyelesaian.

      Hapus
    2. Tujuan umum penelitian adalah untuk mengumpulkan data, menganalisis informasi, dan mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang suatu topik atau masalah tertentu

      Hapus
  34. mengapa pustaka yang digunakkan untuk menyusun rumusan masalah berbeda dengan pustaka untuk menyusun tinjauan pustaka?

    BalasHapus
    Balasan
    1. pustaka untuk rumusan masalah membantu peneliti mengidentifikasi dan merumuskan masalah penelitian, sementara pustaka untuk tinjauan pustaka digunakan untuk mendukung kerangka kerja teoretis, menyajikan hasil penelitian terdahulu, dan mengisi pengetahuan yang sudah ada tentang topik penelitian.

      Hapus
  35. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  36. Mengapa dalam penelitian seorang peneliti menentukan tipe penelitian dan paradigma penelitian terlebih dahulu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menentukan tipe penelitian dan paradigma penelitian terlebih dahulu membantu peneliti merencanakan metodologi, memilih metode, dan mengarahkan interpretasi data dengan konsistensi, relevansi, dan etika yang tepat.

      Hapus
    2. Karena dalam meneliti kita memerlukan tipe penelitian dan paradigma penelitian seperti apa yang perlu digunakan.

      Hapus
  37. Kapan waktu untuk seorang peneliti menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peneliti menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif ketika mereka ingin mengumpulkan data yang dapat diukur secara numerik dan menganalisis hubungan antara variabel-variabel tersebut dengan menggunakan statistik.

      Hapus
  38. Waktu yang tepat untuk seorang peneliti menggunakan metode penelitian dengan pendekatan kuantitatif tergantung pada sifat penelitian yang mereka lakukan, tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, dan konteksnya

    BalasHapus
  39. Mengapa penarikan kesimpulan dalam penelitian ini tidak dilakukan untuk menggeneralisasi, tetapi untuk menonjolkan kasus khusus?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penarikan kesimpulan dalam penelitian ini tidak dilakukan untuk menggeneralisasi karena penelitian ini lebih fokus pada menonjolkan kasus khusus atau konteks tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis fenomena dalam kedalaman, bukan untuk menciptakan generalisasi yang dapat diterapkan secara luas. Hasilnya mungkin lebih relevan untuk situasi khusus daripada untuk populasi umum.

      Hapus
  40. Apa arti paradigma penelitian dalam konteks metode ilmiah? Bagaimana pemahaman terhadap paradigma penelitian dapat memengaruhi pemilihan metode?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paradigma penelitian dalam konteks metode ilmiah mengacu pada kerangka kerja konseptual atau sudut pandang filosofis yang mendasari pendekatan penelitian seseorang. Ini mencakup pandangan dasar tentang bagaimana pengetahuan dibangun, bagaimana realitas dipahami, dan bagaimana data harus diinterpretasikan.pemahaman terhadap paradigma penelitian adalah faktor kunci yang memengaruhi pemilihan metode ilmiah dalam suatu penelitian, karena paradigma ini menciptakan kerangka kerja filosofis yang membentuk cara seorang peneliti memandang dunia, data, dan pengetahuan.

      Hapus
  41. Mohon menjelaskan dari berbagai jenis penelitian,penelitian apa yang biasa dilakukan bagi mahasiswa ditingkatan S1?

    BalasHapus
  42. Apa yang dimaksud dengan rumusan masalah dalam bentuk pernyataan masalah dan pertanyaan penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rumusan masalah dalam bentuk pernyataan masalah adalah pernyataan mengenai hubungan antara dua hal atau dua keadaan, bisa berupa hubungan kuantitatif atau kualitatif. Sedangkan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan penelitian adalah pertanyaan yang mengarah pada proposisi kuantitatif atau kualitatif yang perlu dijelaskan atau diuji melalui penelitian. Rumusan masalah harus disertai dengan latar belakang dan pembatasan masalah untuk memberikan konteks dan batasan penelitian yang jelas.

      Hapus
  43. Apa yang dimaksud dengan masalah penelitian dalam konteks metode ilmiah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam konteks metode ilmiah, masalah penelitian adalah suatu permasalahan yang perlu dijelaskan atau diselesaikan dalam dunia nyata. Masalah tersebut bersifat mendesak, nyata, dan belum banyak diteliti sehingga memerlukan penjelasan atau penyelesaian. Rumusan masalah penelitian harus didasarkan pada teori yang sudah ada atau temuan penelitian sebelumnya.

      Hapus
  44. Langkah-langkah dalam merumuskan masalah dalam bentuk pernyataan masalah apa saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merumuskan masalah dalam bentuk pernyataan masalah adalah langkah penting dalam penelitian atau proyek. Berikut adalah beberapa langkah dalam merumuskan masalah:Identifikasi topik penelitian.
      Kaji literatur yang relevan.
      Fokuskan permasalahan penelitian.
      Tetapkan batasan penelitian.
      Rinci permasalahan secara jelas.
      Sertakan pertanyaan penelitian (jika perlu).
      Jelaskan tujuan penelitian.
      Pertimbangkan signifikansi penelitian.Periksa dan koreksi pernyataan masalah.
      Konsultasikan dengan ahli atau penasihat.

      Hapus