Selamat Datang

Belajar Metode Ilmiah merupakan blog baru untuk mendukung pembelajaran blended learning mata kuliah Metode Ilmiah bagi mahasiswa Faperta Undana. Blog ini merupakan pembaruan dari blog mata kuliah yang sama sebelumnya, yang dimodifikasi untuk ketentuan RPS baru mata kuliah. Untuk semestara blog ini sedang dikembangkan. Mohon berkenan menyampaikan masukan dengan mengklik tautan Post a Comment di bawah setiap tulisan.

Minggu, 18 September 2022

3.1. Memantapkan Penyusunan Latar Belakang, Rumusan Masalah, serta Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Setelah menuntaskan materi 1.1, nateri 1.2 serta materi 2.1 dan materi 2 2, kini tiba saatnya kita menerapkannya dalam menyusun proposal penelitian. Pada bagian ini kita mulai mendiskusikan bagaimana cara menyusun bab pendahuluan yang mencakup latar belakang, identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perunusan masalah, serta tujuan dan kegunaan penelitian. Untuk melakukan semua ini, kita perlu memahami keempat materi kuliah sebelumnya. Jika ada yang belum paham, tolong untuk membaca kembali keempat materi tersebut. Kita mulai dengan Persiapan yang perlu kita lakukan sebelum menyusun, dilanjutkan dengan pelaksanaan penyusunan, dan bagian terakhir menanggapi koreksi yang disampaikan oleh dosen dengan menggunakan program aplikasi pengolah kata Word.

3.1.1. MATERI KULIAH

3.1.1.1. Membaca Materi Kuliah
Mempersiapkan Diri Melakukan Penyusunan
Sebelum melakukan penyusunan proposal penelitian, kita perlu melakukan persiapan berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut:
  1. Menyiapkan topik penelitian dan masalah yang akan diteliti. Sebagaimana sudah didiskusikan pada materi kuliah sebelumnya, saat ini Anda sudah menentukan masalah penelitian masing-masing dalam bentuk sebuah proposisi yang menghubungkan dua konsep. Berdasarkan pada masalah tersebut, tentukan apalah masalah termasuk dalam minat agronomi, ilmu tanah, perlindungan tanaman, dsb. Lalu setelah mengetahui minat setiap penelitian, tentukan topik penelitian. Misalnya jika minat penelitian adalah perlindungan tanaman, apakah topik penelitian adalah pengamatan penyakit di lapangan, pengendalian penyakit, dsb.
  2. Mengetahui apa itu latar belakang penelitian. Latar belakang penelitian sebenarnya merupakan latar belakang masalah penelitian yang menjelaskan sejauh mana masalah yang akan diteliti merupakan maslah penting. Silahkan baca kembali materi kuliah yang menguraikan mengenai syarat sebuah masalah agar penting untuk diteliti. 
  3. Mengetahui langkah-langkah merumuskan masalah. Berdasarkan pada uraian mengenai arti penting masalah yang diteliti, selanjutnya rumuskan masalah melalui langkah-langkah identifikasi masalah, pembatasan masalah, dan perumusan masalah.
  4. Mengetahui apa itu tujuan penelitian dan kegunaan penelitian. Tujuan penelitian merupakan pernyaan mengenai apa yang diharapkan akan dicapai dari pemecahan masalah yang akan dilakukan. Pada pihak lain, kegunaan penelitian menguraikan pihak mana yang akan menerima mand=faat dari pemecahan masalah dan manfaat apa yang akan diterima oleh pihak-pihak yang bersangkutan.
  5. Mengumpulkan pustaka untuk digunakan dalam penyusunan. Pada zaman dahulu, mengumpulkan pustaka dilakukan secara manusia, tetapi era milenial ini pengumpulan pustaka dilakukan dengan menggunakan program aplikasi. Salah satu prohram aplikasi yang dapat digunakan untuk mengumpulkan pustaka adalah Zotero melalui ekstensinya Zotero Connector. Untuk menggunakan Zotero Conncetor dalam mengumpulkan pustaka, Anda juga perlu mengetahui pencarian pustaka secara daring dengan menggunakan mesin pencari akademik, antara lain Google Scholar. Silahkan kembali ke materi sebelumnya dengan projek mengenai memasang program aplikasi Zotero dan Zotero Connector. Untuk menggunakan Zotero Connector merekam data kepustakaan, silahkan pelajari Panduan Ringkas Menggunakan Zotero Connector untuk Merekam Data Kepustakaan dan Panduan Ringkas Menggunakan Program Aplikasi Zotero untuk Mengelola Data Kepustakaan.
Melakukan Penyusunan Latar Belakang serta Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Sebelum menyusun latar belakang penelitian, pastikan Anda sudah mempunyai pustaka yang sebelumnya sudah dicari dengan menggunakan ekstensi Zotero Connector dan telah menyimpan pustaka dalam koleksi yang ditata sesuai dengan topik dan subtopik pustaka sebagai koleksi dalam perpustakaan program aplikasi Zotero. Untuk melakukan semua ini, silahkan membuat satu koleksi dengan nama yang sesuai dengan topik penelitian dan kemudian pada koleksi tersebut membuat sejumlah subkoleksi yang sesuai dengan subtopik penelitian. Setelah memasang program aplikasi Zotero dan Zotero Connector pada materi kuliah dengan projek mengenai hal tersebut, silahkan pelajari cara penggunaannya dengan membaca presentasi

Untuk menyusun layar belakang, pahami terlebih dahulu bahwa latar belakang memuat berturut-turut dari bagian ke bagian akhir hak-hal sebagai berikut:
  1. Uraian mengenai topik yang berkaitan dengan masalah penelitian. Misalkan masalah yang diteliti adalah berdasarkan pustaka, "busuk buah merupakan penyakit penting yang berdasarkan diskusi dengan petani dan berita media terdapat di Kecamatan X tetapi belum diketahui sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya". Berdasarkan masalah penelitian ini maka latar belakang penelitian diawali dengan menguraikan arti penting penyakit busuk buah dalam hal menimbulkan kehilangan hasl kakao. Tidak perlu menguraikan arti penting tanaman kakao sebab topik penelitian adalah mengenai penyakit kakao. Arti penting dalam hal ini dapat ditunjukkan dengan merujuk pustaka mengenai kerusakan dan/atau kehilangan hasil yang disebabkan oleh penyakit busuk buah.
  2. Identifikasi masalah dalam kaitan dengan topik penmelitian. Selain masalah penelitian yang sebenarnya sudah dirumuskan, tentukan faktor apa saja yang dapat berkontribusi terhadap kehilangan hasil. Untuk ini perlu disebutkan hama dan penyakit penting lainnya pada tanaman kakao disertai dengan kerusakan dan/atau kehilangan hasil yang ditimbulkannya.
  3. Pembetasan masalah dengan memilih masalah dari beberapa masalah yang berkaitan dengan topik penelitian. Pembatasan masalah dilakukan dengan memberikan alasan mengapa memilih masalah "busuk buah merupakan penyakit penting yang berdasarkan diskusi dengan petani dan berita media terdapat di Kecamatan X tetapi belum diketahui sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya". Pembatasan masalah dilakukan dengan membuang masalah lainnya, masig-masing disertai alasan dalam kaitan dengan memilih masalah yang dipilih.
  4. Perumusan masalah dengan memberikan penjelasan mengapa yang dipilih penting untuk diteliti. Merumuskan masalah dilakukan dengan membuat satu kalimat proposisi yang mengubungkan dua konsep. Pada masalah "busuk buah merupakan penyakit penting yang berdasarkan diskusi dengan petani dan berita media terdapat di Kecamatan X tetapi belum diketahui sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya", konsep pertama adalah busuk buah merupakan penyakit penting dan konsep kedua adalah belum diketahui kerusakan yang ditimbulkannya". Dari konsep ini dapat dibuat rumusan masalah penilian "busuk buah merupakan penyakit penting berdasarkan diskusi dengan petani dan berita media terdapat di Kecamatan X, tetapi belum diketahui sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya sehingga penelitian ini perlu dilaksanakan". Rumusan masalah penelitian tidak perlu diberi tanda petik dan tidak perlu dicetak tebal (tanda petik diberikan di sini hanya untuk memisahkan dari bagian kalimat lainnya).
Untuk menyusun keempat butir di atas, perlu terlebih dahulu disusun alur uraian (outline) dalam bentuk kalimat pertama, kalimat kedua, kalimat ketiga, dan kalimat keempat. Kalimat-kalimat ini dijadikan kalimat inti yang diperluas dengan menambah kalimat lain yang berkaitan dengan kalimat inti sehingga diperoleh sebuah paragraf. Untuk dapat membuat kalimat dan paragraf dengan baik, jangan malu kembali belajar membuat kalimat dan belajar membuat paragraf. Mengenai kalimat, tolong belajar mengenai klausa dan kalimat serta membuat kalimat efektif. Mengenai paragraf, tolong belajar mengenai jenis paragraf berdasarkan pola penalaran dan jenis paragraf berdasarkan gaya pengungkapan. Untuk menyusun latar belakang dan mengidentifikasi masalah diperlukan penyusunan paragraf dengan gaya deskripsi, sedangkan untuk menyusun pembatasan masalah dan perumusan masalah diperlukan penyusunan paragraf dengan gaya argumentasi. Paragraf deskripsi dan argumentasi tersebut sedapat mungkin disusun dengan menggunakan pola penalaran deduktif dan/atau pola penalaran induktif.  

Menyusun latar belakang penelitian, mengidentifikasi masalah, membatasi masalah, dan merumuskan masalah dengan menuliskannya ke dalam kalimat efektif dan kemudian mengembangkan kalimat sebagai kalimat inti untuk dikembangkan sebagai paragraf dengan gaya deskripsi maupun argumentasi memerlukan pustaka. Lebih khusus, pustaka sangat diperlukan untuk menyusun paragraf dengan gaya pengungkapan argumentasi. Pertanyaannya adalah, kapan suatu pernyataan perlu disertai dengan pustaka dan kapan pernyataan tidak perlu disertai dengan pustaka. Berikut adalah sekedar sebagai rambu-rambu:
  1. Pernyataan yang merujuk kepada suatu nama lokasi, merujuk kepada suatu kondisi tertentu, atau merujuk kepada suatu kuantitas tertentu. Contoh memerlukan pustaka: Tanaman kakao di Kabupaten Manggarai Timur menghadapi berbagai jenis OPT sebagai kendala produksi. Contoh tidak memerlukan pustaka: Tanaman kakao menghadapi berbagai jenis OPT sebagai kendala produksi.
  2. Pernyataan mengenai teori, metode, cara, atau konsep tertentu. Contoh memerlukan pustaka: Gejala busuk buah kakao oleh jamur Phytophthora moniliforme dimulai pada saat buah masih muda. Contoh tidak memerlukan pustaka: Busuk buah kakao oleh jamur Phytophthora moniliforme menimbulkan gehala penyakit yang khas.
  3. Pernyataan yang merupakan hasil parafrase atau sintesis dari publikasi pihak lain, yang dipublikasikan dalam berbagai bentuk pustaka, selalu perlu disertai dengan pustaka. Untuk mengetahui apa itu parafrase dan sintesis, silahkan lanjutkan membaca.
Pustaka dalam hal ini terdiri atas isi pustaka dan sumber pustaka. Isi pustaka merupakan sesuatu yang dikutip dari sumber, sedangkan sumber pustaka merupakan penulis sesuatu yang dikutif tersebut. Isi pustaka dikutif dari sumber dengan cara:
  1. Meringkaskan (to sumarize): Memasukkan isi pustaka secara keseluruhan atau bagian tertentu dari pustaka dengan cara meringkaskannya ke dalam pernyataan baru dengan menggunakan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna dari isi pustaka secara keseluruhan atau sebagian bagian dari pustaka yang dirujuk.
  2. Mensintesis (to synthesize): Memasukkan isi keseluruhan atau isi bagian tertentu dari beberapa pustaka dengan cara menyusun kalimat baru menggunakan kata-kata sendiri tanpa mengubah makna dari isi pustaka yang dirujuk. Untuk kalimat yang disusun sebagai hasil mensintesis beberapa pustaka dicantumkan beberapa pustaka sekaligus sebagai sumber.
  3. Mengutip langsung (to quote): Memasukkan isi bagian tertentu dari sebuah pustaka dengan cara mengambil kalimat atau bagian kalimat secara utuh dan kemudian mencantumkannya dalam tulisan dengan cara: (1) mencantumkan dalam tanda kutip sebagai bagian dari satu kalimat dalam tulisan, bila kalimat atau bagian kalimat yang diambil secara utuh dari pustaka tidak panjang atau (2) mencantumkan pada baris  di bawah kalimat dengan indentasi bila kalimat atau bagian kalimat yang diambil dari pustaka secara utuh cukup panjang.
Sumber pustaka dicantumkan dengan cara sebagai berikut:
  1. Pada akhir kalimat, dengan mencantumkan nomor atau nama penulis, bergantung pada sistem dan gaya perujukan pustaka yang digunakan. Contoh: Pandangan filosofis interpretatif-konstruktuvis memandang realitas sebagai sesuatu yang bersifat relatif (Mertens, 2003), dibentuk secara lokal dan bersama-sama atas dasar pandangan sejarah tertentu (Guba & Lincoln, 2005), menghasilkan pengetahuan yang merupakan hasil negosiasi antara peneliti dengan narasumber (Guba & Lincoln, 2005) secara hermeneutik dan dialektik (Crotty, 1998; Guba & Lincoln, 2005; Mertens, 2003). 
  2. Sebagai bagian dari kalimat, dengan memasukkan nama penulis sebagai bagian dari kalimat dan diikuti dengan nomor atau tahun, halaman, atau judul pustaka singkat, bergantung pada sistem dan gaya perujukan pustaka yang digunakan. Contoh: Di antara keempat pandangan filosofis penelitian sebagaimana diuraikan oleh Cresswell & Cresswell (2018), pandangan filosofis yang memadai adalah pandangan filosofis dalam kelompok konstruktivis (the constructivist worldview) dan dalam kelompok transformatif (the transformative worldview). Mudita (2013) mengistilahkan kedua pandangan filosofis ini berturut-turut sebagai pandangan interpretatif-konstruktivis (interpretative-constructivist worldview) dan pandangan transformatif-emansipatori (transformative-emancipatory worldview).
Perhatikan pada contoh di atas bahwa suatu pernyataan yang isinya dikutip dari pustaka dapat disertai dengan satu atau lebih sumber pustaka. Mengutip pustaka dengan cara meringkaskan, mensintesis, atau mengutip langsung hanya dapat dilakukan secara manual, sedangkan mencantumkan satu atau lebih sumber pustaka pada satu pernyataan yang isinya dikutif dari pustaka dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan program aplikasi Zotero. Untuk menggunakan program aplikasi Zotero mencantumkan sumber pustaka secara otomatis dan membuat daftar pustaka, silahkan pelajari Panduan Ringkas Menggunakan Program Aplikasi Zotero untuk Merujuk Pustaka dan Membuat Daftar Pustaka.

Mengenai tujuan dan kegunaan penelitian, sudah disebutkan bahwa tujuan penelitian merupakan pernyataan apa yang ingin dicapai melalui pemecahan masalah penelitian, sedangkan manfaat merupakan pernyataan mengenai pihak mana yang dapat menerima manfaat dan manfaat apa yang diterima pihak masing-masing. Jika tujuan yang diharapkan dicapai lebih dari satu, sebaiknya dicantumkan secara berurutan dengan nomor urut dan diawali dengan kalimat pengantar, misalnya "Tujuan yang diharapkan dapat dicapai melalui pelaksanaan penelitian ini adalah sebagai berikut: ...", Hal yang sama juga berlaku dalam menuliskan manfaat, misalnya "Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada para pihak sebagai berikut: 1) Pemerintah sebagai ..., 2) Masyarakat sebagai ..., 3) Peneliti selanjutnya sebagai ... Tujuan disusun dengan menggunakan kata kerja aktif sebagai predikat, misalnya "Mengetahui ..., Mengidentifikasi, ..., Menentukan ...", sedangkan manfaat dinyatakan dalam bentuk kata benda, misalnya: "1) Pemerintah, sebagai masukan ..., 2) Masyarakat, sebagai informasi ..., 3) Peneliti selanjutnya, sebagai bahan pertimbangan ...". 

Tujuan penelitian dirumuskan sebagai penjabaran terhadap masalah penelitian yang telah dirumuskan. Misalnya untuk rumusan masalah penelitian "busuk buah merupakan penyakit penting yang berdasarkan diskusi dengan petani dan berita media terdapat di Kecamatan X tetapi belum diketahui sejauh mana kerusakan yang ditimbulkannya sehingga penelitian ini perlu dilaksanakan", dapat dijabarkan tujuan penelitian sebagai berikut:
  1. Menentukan gejala dan intensitas penyakit busuk buah di Kecamatan X
  2. Menentukan hasil tanaman kakao di Kecamatan X
  3. Menentukan hubungan antara intensitas busuk buah dan hasil tanaman kakao di Kecamatan X
Perumusan tujuan penelitian perlu dilakukan secara SMART:
  1. Specific (tertentu), mengungkapkan sesuatu yang ingin dicapau secara tertentu, dalam contoh di atas adalah intensitas penyakit busuk buah, hasil tanaman kakao, dan hubungan antara keduanya.'
  2. Measurable (dapat diukur), tujuan yang ingin dicapai merupakan sesuatu yang dapat diukur, dalam contoh di atas intensitas penyakit busuk buah dapat diukur dengan pengamatan visual, hasil tanaman kaka dapat diukur dengan melakukan penimbangan, dan hubungan antara keduanya dapat diukur dengan melakukan analisis regresi.
  3. Achievable, tujuan yang ingin dicapai memang dapat dicapai dengan menggunakan pengetahuan, peralatan lapangan, dan peralatan laboratorium yang tersedia, dalam contoh di atas peneliti tahu cara menentukan intensitas penyakit busuk buah melalui pengamatan visual, penelitian tahu cara menimbang hasil tanaman kakao dan tersedia alat untuk melakukan penimbangan, dan peneliti tahu cara melakukan analisis regresi serta tersedia komputer dan program aplikasi analisis statistika yang dapat digunakan untuk melakukan analisis regresi.
  4. Relevant (relevan), tujuan yang ingin dicapai relevan dengan permasalahan yang dihadapi pemerintah, masyarakat, dan penelitian yang diperlukan untuk meningkatkan produksi kakao.
  5. Time-bound (terikat waktu), tujuan yang ingin dicapai memang dapat dicapai dalam waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah skripsi.
Menanggapi Koreksi yang Diberikan dengan Menggunakan Fitur Track Changes
Pada akhirnya, setelah menyelesaikan penyusunan dan menyampaikannya kepada dosen pembimbing, dosen pembimbing akan memberikan masukan perbaikan. Barkaitan dengan ini, dosen pembimbing akan menyampaikan masukan dalam bentuk:
  1. Koreksi dengan menggunakan tulisan tangan terhadap proposal yang disampaikan dalam bentuk tercetak (hardcopy).
  2. Koreksi dengan menggunakan fitur Track Changes dalam program aplikasi pengolah kata terhadap proposal yang disampaikan dalam bentuk file (softcopy).
Untuk masukan yang diberikan dalam bentuk tulisan tangan, tinggal menindaklanjuti dengan mengetik kembali perbaikan sebagaimana yang disarankan. Untuk masukan yang diberikan dalam bentuk Tracjk Changes, masukan dapat diberikan sebagai:
  • Masukan dalam bentuk perbaikan yang diketikkan langsung dalam teks, jika sesuatu yang diperbaiki hanya merupakan kesalahan kalimat. Untuk mnerima perbaikan seperti ini, tinggal pilih menu Review>Changes>Acept
  • Perbaikan dalam bentuk komentar, yang ditampilkan dalam kotak pada tepi kanan halaman. Untuk melakukan perbaikan berdasarkan masukan yang diberikan dalam bentuk komentar, silahkan baca terlebih dahulu komentar sampai benar-benar mengerti dan kemudian lakukan perbaikan yang disarankan. Untuk menghapus kotak komentar setelah perbaikan selesai dilakukan, silahkan klik menu Comment>Delete.
Untuk mempelajari lebih lanjut cara menanggapi masukan dosen pembimbing yang diberikan dalam bentuk Track Changes, silahkan unduh dan pelajari panduan.

3.1.1.2. Mengunduh dan Membaca Pustaka
Untuk mendalami materi kuliah, silahkan mengunduh dan membaca buku dari halaman Pustaka. Khusus untuk mendalami materi kuliah 1.2 ini, silahkan baca pustaka sebagai berikut:
Untuk memperoleh pustaka selengkapnya, silahkan klik halaman Pustaka Kuliah dan pilih pustaka dari halaman tersebut untuk diunduh.

3.1.2. TUGAS KULIAH

3.1.2.1. Mendiskusikan dengan Cara Membagikan Materi Kuliah
Setelah membaca materi kuliah, silahkan bagikan materi kuliah melalui media sosial yang dimiliki disertai dengan mencantumkan status tertentu, misalnya "Saya sekarang sudah tahu bahwa ternyata pengetahuan terdiri atas beberapa macam ... dst." Untuk membagikan lauar klik tombol Beranda dan kemudian klik tombol pembagian memalui media sosial dengan mengklik tombol media sosial yang tertera di sebelah kanan judul materi kuliah. Jika media sosial yang dimiliki tidak tersedia dalam ikon yang ditampilkan, klik ikon paling kanan untuk membuka ikon media sosial lainnya. Materi kuliah dibagikan paling lambat pada Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

3.1.2.2. Mendiskusikan dengan Cara Menyampaikan dan/atau Menanggapi Komentar
Setelah membaca materi kuliah, silahkan buat minimal satu pertanyaan dan atau komentar mengenai materi kuliah. Buat pertanyaan secara langsung tanpa perlu didahului dengan selamat pagi, selamat siang, dsb., sebab belum tentu akan dibaca pada jam sesuai dengan ucapan selamat yang diberikan. Ketik pertanyaan atau komentar secara singkat tetapi jelas, misalnya "Mohon menjelaskan apakah memperoleh pengetahuan dengan menggunakan pendekatan ilmiah mempunyai kelebihan dan kelemahan". Pertanyaan dan/atau komentar diharapkan ditanggapi oleh mahasiswa lainnya dan setiap mahasiswa wajib menanggapi minimal satu pertanyaan dan/atau komentar yang disampaikan oleh mahasiswa lainnya. Pertanyaan dan/atau komentar maupun tanggapannya disampaikan paling lambat pada Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 24.00 WITA dengan cara menjawab pertanyaan pada laporan melaksanakan kuliah.

3.1.2.1. Mengerjakan dan Melaporkan Projek Kuliah
Untuk mempersiapkan mengerjakan projek menyusun proposal penelitian yang harus dikerjakan oleh setiap mahasiswa, silahkan melakukan sebagai berikut:
  1. Lakukan pencarian pustaka menggunakan layanan Google Search dan Google Scholar untuk mencari tambahan 3 pustaka yang diperlukan untuk menyusun latar belakang dan menyusun pembatasan masalah sesuai dengan rumusan masalah yang telah dibuat dalam bentuk pernyataan masalah atau pertanyaan penelitian.
  2. Dari masalah penelitian yang sudah dirumuskan dan pustaka yang sudah direkam dengan menggunakan Zotero Connector, tulis maksimum tiga paragraf latar belakang masalah dan dua paragraf pembatasan masalah disertai dengan tambahan pustaka hasil pencarian pada butir 1 yang dirujuk dengan menggunakan add-in Zotero yang telah terpasang pada program aplikasi Word. 
  3. Periksa kembali rumusan masalah yang sudah dibuat sebelumnya dan jika diperlukan lakukan perbaikan menjadi sebuah proposisi yang menghubungkan dua konsep, Berdasarkan pada masalah yang telah dirumuskan, tentukan judul proposal penelitian.
  4. Berdasarkan pada dua konsep yang sudah dihubungkan sebagai rumusan masalah, sebutkan konsep pertama dalam rumusan masalah disertai dengan definisi operasionalnya sebagai dasar untuk menentukan apa yang akan diamati dan/atau diukur sebagai peubah peubah penelitian lalu tentukan definisi operasional setiap peubah.
  5. Berdasarkan pada dua konsep yang sudah dihubungkan sebagai rumusan masalah, sebutkan konsep kedua dalam rumusan masalah disertai dengan definisi operasionalnya sebagai dasar untuk menentukan apa yang akan diamati dan/atau diukur sebagai peubah peubah penelitian lalu tentukan definisi operasional setiap peubah.
Selahkan menggunakan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan 1-3 untuk mengerjakan Laporan Projek Kuliah paling lambat pada Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 24.00 WITA.

3.1.3. ADMINISTRASI PELAKSANAAN KULIAH

Sebagai pertanggunjawaban adominsitasi bahwa kuliah sudah dilaksanakan, silahkan menandatangani daftar hadir dan memasukkan laporan mengerjakan projek kuliah sebagai berikut:
  1. Menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah selambat-lambatnya pada Selasa, 26 September 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah menandatangani, silahkan periksa untuk memastikan daftar hadir sudah ditandatangani;
  2. Menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah dan Mengerjakan Tugas selambat-lambatnya pada Minggu, 1 Oktober 2023 pukul 24.00 WITA dan setelah memasukkan, silahkan periksa untuk memastikan laporan sudah masuk.
Mahasiswa yang tidak mengisi dan menandatangani Daftar Hadir Melaksanakan Kuliah dan tidak menyampaikan Laporan Melaksanakan Kuliah akan ditetapkan sebagai tidak mengikuti perkuliahan.

***********
Hak cipta blog pada: I Wayan Mudita
Diterbitkan pertama kali pada 18 September 2022, belum pernah diperbarui.

Creative Commons License
Hak cipta selurun tulisan pada blog ini dilindungi berdasarkan Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 3.0 Unported License. Silahkan mengutip tulisan dengan merujuk sesuai dengan ketentuan perujukan akademik.
 

65 komentar:

  1. Mohon menjelaskan bagimana cara-cara menghindari kesalahan dalam menyusun proposal penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 5 hal yang harus dihindari dalam penulisan proposal penelitian yaitu
      1. subjektif.
      2. fiktif.
      3. egois.
      4.argumentasi.
      5.ekxposisi.

      Hapus
  2. Mohon menjelaskan yang apakah pada ilmu terapan seperti kita di Jurusan Agroteknologi baik itu itu minat Agronomi, PLT, MSL dan TPHP bisa melakukan penelitian kualitatif. Jika bisa, coba teman-teman memeberikan satu contoh judul penelitian dan rumusan masalahnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. di lihat dari pengertian penelitian kulatiatif bahwa penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis maka,
      Menurut saya bisa, misalnya pada minat TPHP tentang tanaman sorgum. Jika melakukan penelitian dengan metode penelitian kualitatif maka bisa menggunakan judul penelitian. “ penggunaan tepung sorgum pada pembuatan kue brownis.
      Dari judul terebut dapat di jabarkan beberpa rumusan masalah seperti:
      1. Apa manfaat tepung sorgum bagi Kesehatan masyarakat?
      2. Bagaimana cara mengolah tepung sorgum menjadi kue brwonis?
      Sekian
      Mohon di koreksi jika salah menjawab
      terima kasih

      Hapus
  3. Mohon menjelaskan hal-hal apa saja yang penting dalam membuat atau menguraikan suatu latar belakang pada proposal penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hal penting dalam membuat atau menguraikan suatu latar belakang pada proposal penelitian adalah memuat kondisi faktual,dimana penulis menceritakan keadaan yang menjadi masalah dan harus diteliti;kondisi ideal atau kondisi yang diinginkan penulis dan yang terakhir memuat solusi,dalam bentuk pemaparan penyelesaian masalah secara singkat menurut penulis.

      Hapus
    2. Hal-hal penting dalam membuat atau menguraikan latar belakang proposal penelitian:
      1. Data dan fakta
      Hal ini akan menjadi acuan dalam penulisan latar belakang. Dengan data atau fakta yang kita peroleh, kita harus menjabarkan masalah apa yang akan kira bahas. Tentu saja data ini nantinya akan dibandingkan dengan teori-teori yang ada atau standar keilmuan. Jika berbeda, disitulah letak permasalahannya.
      2. Analisis
      Berisi analisis terhadap permasalahan yang ada sampai jelas.
      3. Mengapa harus diteliti?
      Dari analisis tersebut seharusnya bisa menghasilkan sebuah kesimpulan awal mengapa proyek tersebut bisa dan harus diteliti lagi?

      Kemudian menurut Sugiyono 1999:302 yang menyebutkan bahwa latar belakang masalah berisi tentang sejarah / alur / peristiwa yang sedang terjadi pada proyek penelitian. Namun dalam proyek penelitian tersebut benar-benar ada masalah atau penyimpangan-penyimpangan yang bisa dilihat dari standar keilmuan atau peraturan yang ada.

      Karena adanya penyimpangan atau ketidakberesan tersebutlah kemudian sebuah proyek penelitian bisa untuk diteliti. Dalam latar belakang masalah juga terdapat analisis sehingga sebuah masalah menjadi lebih jelas dan dapat diterima baik oleh pembaca.

      Hapus
    3. Dalam sebuah proposal penelitian latar belakang masalah yang ditulis harus memuat:
      1. Alasan rasional yang membuat penelitian itu menarik untuk diteliti, dasarkan fakta, data, referensi atau temuan dari penelitian sebelumnya.

      2. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan. Hal ini harus terungkap dengan jelas untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian megatasi kesenjangan yang ada
      3. Kompleksitas masalah. Jika permasalahan yang ditemukan dibiarkan begitu saja, khawatir akan menimbulkan permasalahan yang baru dan akan menghambat, mengganggu, atau mengancam suatu proses untuk mencapai tujuan.

      4. Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis.
      5. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang akan diteliti dalam lingkup studi yang ditekuni peneliti.

      Hapus
  4. Di bagian projek kuliah, pada template untuk bab 1 pendahuluan, dijelaskan bahwa pada alinea ke empat merupakan alinea yang membahas mengenai pembatasan wilayah atau daerah penelitian
    Yang ingin ditanyakan adalah bagaimana jika sumber masalah yang ditemukan tidak berkaitan dengan suatu wilayah, atau masalah tersebut tidak didapatkan dari hasil pengamatan kondisi di lapangan , bagian apa yang harus diisi pada bagian ini

    BalasHapus
  5. Mohon jelaskan 1 kesalahan fatal yang menyebabkan proposal penelitian tidak di terima oleh dosen pembimbing

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kesalahan dalam tata aturan penulisan dan plagiasi
      Kedua masalah ini merupakan masalah yang fatal karena jika melakukan kesalahan dalam tata aturan penulisan maka proposal tidak dapat diterima dan akan dilakukan revisi agar sesuai dengan tata aturan penulisan. Sedangkan untuk plagiasi ini merupakan kesalahan fatal karena akan menyebabkan karya kita dalam bentuk propsal dan kemudian akan menjadi skripsi tidak akan murni karya kita, atau dengan kata kasarnya kita hanya menumpang nama dalam karya kita sendiri.

      Hapus
    2. menurut pendapat saya, kesalahan fatal bisa muncul dari berbagai sisi, misalnya kesalahan teknis seperti ketidakrapian penyusunan proposal mulai dari huruf yang digunakan, ukuran spasi yang digunakan dan posisi rata kiri arau kanan. Bisa juga kesalahn urutan penyusunanya misalnya pada bagian pendahuluan isinya tidak sesuai seharusnya isi pada bagian pendahuluan ada pada tinjauan pustaka tetapi malah ke bagian pendahuluan ataupun kurang penjelasan atah ketepatan dalam menjelaskannya

      Terima kasih

      Hapus
    3. Menurut saya dari topik penelitian yang tidak layak,Topik penelitian yang baik dengan kata lain, tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian harus menyuguhkan alasan yang layak perlu disuguhkan alasan yang relevan untuk meyakinkan dosen pembimbing Anda agar menyetujui penelitian Anda. Justifikasi yang buruk dari topik penelitian adalah alasan proposal Anda ditolak.

      Hapus
    4. Menurut saya kesalahan yang paling fatal yang menyebabkan proposal penelitian tidak diterima oleh dosen pembimbing adalah topik yang dibawakan sudah sangat sering dibawakan oleh mahasiswa lain, penggunaan topik yang dirasa tidak masuk akal atau mustahil di lakukan, dan melakukan praktik copy paste dari proposal orang lain di internet.

      Hapus
  6. Dalam membuat judul proposal disarankan agar jangan menggunakan nama ilmiah karena akan menimbulkan kekeliruan kesalahan subjek. Bagaimana cara atau tips dan trik apa yang dilakukan agar judul proposal tetap memuat nama ilmiah namun tidak membuat kekeliruan subjek?

    BalasHapus
  7. Balasan
    1. Kelebihan dan kekurangan peroposal yaitu:
      Lengkap dan menyeluruh sehingga penerima proposal bisa membayangkan kemungkinan apa yang terjadi dikemudian hari jika proposal tersebut disetujui atau tidak disetujui.
      Lebih terlihat profesional. Dikarenakan proposal lebih lengkap dan menyeluruh maka ini akan membuat terlihat lebih profesional.
      Informasinya tidak ambigu. Informasi yang disampaikan akan bersifat menyeluruh. Misalnya untuk proposal usaha, biasanya akan disebutkan juga perkiraan balik modal, perkiraan jumlah konsumen yang bisa diakuisisi dalam setahun dan lainnya.
      Sedangkan untuk kekurangan proposal adalah sebagai berikut:
      Tebal. Terkadang jika saking tebalnya membuat informasi didalamnya tidak jelas dan fokus.
      Sulit membuatnya. Proposal yang lengkap dan komprehensif hanya bisa dibuat oleh orang yang sudah terbiasa membuatnya. Bagi yang baru dalam membuat proposal biasanya informasinya kurang menarik dan kurang detail.
      Biayanya pembuatan lebih mahal dibanding surat permintaan yang selembaran.

      Hapus
  8. Apa yang menjadi tolak ukur keberhasilan proposal penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang menjadi tolak ukur keberhasilan proposal penelitian adalah suatu proposal yang:Memiliki topik dan tujuan yang jelas. Mengikuti struktur dan kaidah yang benar dan tersusun secara rapi dan sistematis. Objektivitas, dimana data dan fakta harus sesuai dengan rancangan.
      Sekian dari saya, terima kasih

      Hapus
    2. yang menjadi tolak ukur keberhasilan proposal penelitian yaitu keterampilan seorang peneliti dalam menyusun proposal penelitian yang akan dibuat dimana proposal penelitian tersebut Memiliki topik dan tujuan yang jelas, Mengikuti struktur dan kaidah yang benar dan tersusun secara rapi dan sistematis. Objektivitas, dimana data dan fakta harus sesuai dengan rancangan.

      Hapus
  9. Dalam menyusun latar belakang penelitian hal apa yang perlu diperhatikan agar penelitian dianggap layak diteliti serta bagaimana cara menyusun rumusan masalah yang ingin diteliti agar tidak menimbulkan keraguan bagi para pembaca?

    BalasHapus
  10. Yang menjadi Tolak ukur keberhasilan proposal penelitian adalah Keterampilan seorang peneliti,dimana dalam keberhasilan pengembangan suatu proposal penelitian,Ketiadaan akan keterampilan dan pemahaman dalam pengembangan suatu proposal penelitian, akan menuntun peneliti pada sebuah kegagalan. Dalam proses pengembangan proposal penelitian, terdapat tiga tahapan yang akan ditempuh dalam pembuatan proposal penelitian, yaitu tahapan sebelum penyusunan, tahapan penyusunan, dan tahapan evaluasi proposal.

    BalasHapus
  11. Bagai mana cara menentukan rumusan masalah dan tujuan penelitian

    BalasHapus
  12. mohon menjelaskan apa syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam menyusun proposal antara lain : 1).memiliki struktur dan logika yang jelas. 2)hasil kegiatan harus terstruktur.3)Rumuskanlah jenis kegiatan secara jelas,inovatif,terperinci,dan betul-betul dikuasai.4)hubungan kegiatan dengan dana yang diperlukan harus rasional dan tidak mengada-ada.

      Hapus
    2. 1) Harus memiliki unsur-unsur proposal yang tersusun secara sistematis,
      2) Harus dibuat dengan jelas, mudah dimengerti, dan juga logis,
      3) Jenis kegiatan yang akan dilakukan harus ditulis secara detail serta harus dapat direalisasikan

      Hapus
  13. Mengapa dalam menyusun sebuah Proposal harus ada Rumusan Masalah?apa manfaat dari rumusan masalah tersebut bagi suatu proposal?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena Perumusan masalah merupaka organ penting sebuah penelitian.Dengan perumusan masalah, penelitian menjadi terfokus dan terarah, termasuk dalam menentukan jenis-jenis data yang dibutuhkan sesuai penelitian yang dilakukan. Rumusan masalah memiliki fungsi antara lain sebagai berikut : Sebagai titik sentral/sebuah pedoman pada sebuah penelitian. Rumusan masalah dapat memberikan sebuah solusi. Menegaskan hal-hal utama yang akan diteliti dari suatu masalah

      Hapus
    2. Dalam penyusunan sebuah proposal harus ada rumusan masalah karena rumusan masalah merupakan “organ” penting sebuah penelitian. Dengan perumusan masalah, penelitian menjadi terfokus dan terarah, termasuk dalam menentukan jenis-jenis data yang dibutuhkan sesuai penelitian yang dilakukan.
      Peran rumusan masalah adalah memberikan arah jelas terkait rencana penulisan proposal. Pentingnya rumusan masalah adalah sebagai penguat suatu proposal agar tidak sembarangan dibuat, alias tanpa dasar kuat.

      Hapus
  14. Mengapa dalam menyusun latar belakang dan mengidentifikasi masalah diperlukan penyusunan paragraf dengan gaya deskripsi, sedangkan untuk menyusun pembatasan masalah dan perumusan masalah diperlukan penyusunan paragraf dengan gaya argumentasi?

    BalasHapus
  15. Selain Kesalahan Teknis apa yang menyebabkan sehingga Proposal Penelitian Tidak Berhasil ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Menurut saya selain kesalahan teknis ada beberapa hal yang dapat menyebabkan proposal penelitian tidak berhasil yaitu tidak fokus ke masalah, pengutipan, rasa malas yang sulit ditanggulangi, kurangnya inspirasi untuk mengembangkan ide dan kurangnya motivasi untuk mengerjakan proposal.

      Hapus
  16. Bagaimana cara menumbuhkan semangat dalam mengerjakan proposal dan bagaimana cara membuat topik proposal yang menarik ?

    BalasHapus
  17. bagaimana strategi untuk mengumpulkan pustaka yang relevan agar membantu dalam penyusunan proposal

    BalasHapus
    Balasan
    1. Strategi untuk mengumpulkan pustaka yang relevan adalah dengan menuliskan kata kunci dari rumusan masalah penelitian kita pada website seperti google scholar

      Hapus
    2. Untuk mengumpulkan pustaka yang relevan dalam penyusunan proposal penelitian, identifikasi kata kunci, gunakan mesin pencari, filter hasil pencarian, periksa daftar referensi, jalin hubungan dengan sesama peneliti, manfaatkan manajer referensi, kunjungi perpustakaan universitas, telusuri jurnal ilmiah, pilih sumber-sumber relevan, dan catat referensi dengan baik.

      Hapus
  18. Hal apa saja yang harus ada dalam latar belakang masalah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Latar belakang masalah adalah bagian penting dari sebuah penelitian atau kajian yang digunakan untuk memberikan konteks, rasionalitas, dan justifikasi mengapa penelitian tersebut dilakukan. Beberapa elemen yang harus ada dalam latar belakang masalah adalah:

      1. **Pengenalan Tema**: Mulailah dengan pengenalan singkat tentang topik atau tema penelitian. Jelaskan mengapa topik ini penting dan relevan dalam konteks ilmiah atau praktis.

      2. **Penyajian Konteks**: Jelaskan latar belakang yang lebih luas atau konteks di mana masalah penelitian muncul. Ini dapat mencakup tren, perubahan sosial, atau perkembangan terkini yang relevan dengan topik.

      3. **Identifikasi Masalah**: Jelaskan secara jelas masalah yang akan diteliti. Tunjukkan mengapa masalah ini perlu diteliti dan mengapa ini merupakan tantangan atau isu yang signifikan.

      4. **Justifikasi Penelitian**: Berikan alasan mengapa penelitian ini penting. Apa dampak atau manfaat yang mungkin diperoleh dari penelitian ini? Bagaimana penelitian ini akan berkontribusi pada pemahaman atau penyelesaian masalah tersebut?

      5. **Tinjauan Literatur**: Diskusikan penelitian terdahulu yang telah dilakukan tentang topik ini. Apa yang telah diketahui dan apa yang masih belum diketahui? Hal ini membantu menunjukkan kekosongan pengetahuan yang ingin Anda isi.

      6. **Batasan Penelitian**: Jelaskan batasan-batasan penelitian, baik itu dalam hal lingkup, metode, atau populasi yang akan diteliti. Ini membantu pembaca memahami sejauh mana penelitian Anda akan berlaku.

      7. **Tujuan Penelitian**: Nyatakan dengan jelas tujuan penelitian Anda. Apa yang ingin Anda capai melalui penelitian ini? Tujuan harus terukur dan spesifik.

      8. **Manfaat dan Implikasi**: Jelaskan manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini serta implikasi potensialnya, baik dalam konteks akademik maupun praktis.

      9. **Kesulitan atau Tantangan**: Jika ada kendala atau tantangan yang mungkin Anda hadapi selama penelitian, sebutkan dan jelaskan bagaimana Anda berencana untuk mengatasinya.

      10. **Pertanyaan Penelitian atau Hipotesis**: Jika sesuai, sertakan pertanyaan penelitian atau hipotesis yang akan diuji dalam penelitian Anda.

      Latar belakang masalah yang baik akan membantu pembaca memahami konteks penelitian, mengapa penelitian ini diperlukan, dan apa yang diharapkan sebagai hasilnya. Hal ini juga akan memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan kerangka konseptual dan merumuskan metodologi penelitian.

      Hapus
  19. Apa-apa yang perlu dibahas dalam menulis latar belakang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Konteks Penelitian: Jelaskan latar belakang secara umum, termasuk bidang penelitian dan masalah yang Anda teliti. Mengapa topik ini penting? Apa relevansinya dalam konteks yang lebih luas?

      Tinjauan Pustaka: Diskusikan penelitian sebelumnya yang relevan dengan topik Anda. Apa yang telah diketahui atau dilakukan sebelumnya? Identifikasi kekosongan pengetahuan (gap) yang menjadi dasar penelitian Anda.

      Justifikasi Penelitian: Jelaskan mengapa penelitian Anda penting dan apa kontribusinya. Bagaimana penelitian Anda akan mengisi kekosongan pengetahuan yang telah Anda identifikasi?

      Tujuan Penelitian: Sampaikan tujuan utama penelitian Anda. Apa yang ingin Anda capai atau jawab melalui penelitian ini?

      Hipotesis atau Pertanyaan Penelitian: Jika relevan, sampaikan hipotesis Anda atau pertanyaan penelitian yang akan Anda jawab melalui penelitian Anda.

      Metode Penelitian: Secara ringkas, jelaskan metode yang akan Anda gunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian Anda. Ini bisa mencakup pendekatan eksperimental, studi kasus, survei, atau metode lain yang sesuai.

      Manfaat dan Implikasi: Diskusikan potensi manfaat hasil penelitian Anda, baik dalam konteks akademik maupun praktis. Apa implikasi penelitian ini dalam pemahaman atau aplikasi lebih lanjut?

      Batasan Penelitian: Jelaskan batasan-batasan yang ada dalam penelitian Anda, seperti keterbatasan data, sumber daya, atau metode yang digunakan.

      Struktur Karya: Berikan ikhtisar singkat tentang bagaimana karya ilmiah Anda akan disusun, yaitu apa yang akan dibahas dalam setiap bagian.

      Cita-cita Penulis: Terakhir, sampaikan alasan atau motivasi pribadi Anda dalam melakukan penelitian ini

      Hapus
  20. Apa peran kontrol variabel dalam eksperimen ilmiah, dan mengapa ini penting?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Peran kontrol variabel sangat penting dalam eksperimen karena:

      Memastikan Akurasi: Kontrol variabel membantu memastikan bahwa efek dari variabel yang sedang diuji benar-benar berasal dari variabel yang diinginkan, bukan dari faktor lain yang tidak terduga. Ini membantu menjaga keakuratan hasil eksperimen.
      alasan mengapa kontrol variabel penting:

      Isolasi Efek Variabel Independen: Kontrol variabel memungkinkan peneliti untuk mengisolasi efek dari variabel independen yang ingin diuji. Dengan menjaga kontrol variabel tetap konstan, peneliti dapat yakin bahwa perubahan yang terjadi adalah hasil dari variabel independen.

      Hapus
  21. paragraf akhir pada bagian latar belakang proposal berisi tentang apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Paragraf akhir proposal ini merangkum pentingnya penelitian dan memberikan alasan mengapa penelitian tersebut perlu dilakukan

      Hapus
    2. Paragraf akhir pada bagian latar belakang proposal biasanya berisi ringkasan atau kesimpulan dari informasi yang telah disajikan sebelumnya. Di sini, Anda dapat menyajikan gambaran umum tentang situasi atau masalah yang dihadapi, serta pentingnya masalah tersebut. Anda juga dapat mengindikasikan bahwa solusi atau proyek yang diusulkan dalam proposal dapat membantu mengatasi masalah tersebut. Tujuan paragraf ini adalah memberikan gambaran keseluruhan yang kuat kepada pembaca sebelum masuk ke bagian selanjutnya dari proposal.

      Hapus
  22. Bagaimana merencanakan menyusun latar belakang penelitian, merumuskan masalah secara tepat, serta menetapkan tujuan dan kegunaan penelitian agar mendapatkan hasil penelitian yang signifikan?"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Merencanakan dan menyusun latar belakang penelitian, merumuskan masalah, serta menetapkan tujuan dan kegunaan penelitian adalah langkah kunci dalam memastikan bahwa penelitian Anda akan menghasilkan hasil yang signifikan. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat membantu Anda dalam merencanakan dan menyusun elemen-elemen ini:

      Penentuan Tema Penelitian:

      Pilihlah tema penelitian yang sesuai dengan minat dan keahlian Anda.
      Pastikan tema tersebut relevan dan memiliki kontribusi pada bidang pengetahuan tertentu.
      Latar Belakang Penelitian:

      Identifikasi konteks dan masalah yang menjadi latar belakang penelitian.
      Jelaskan pentingnya penelitian ini dalam bidangnya.
      Tinjau literatur yang relevan untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang topik.
      Merumuskan Masalah Penelitian:

      Merumuskan masalah penelitian yang jelas dan spesifik. Gunakan pertanyaan penelitian atau pernyataan masalah.
      Pastikan masalah penelitian dapat dipecahkan melalui penelitian yang Anda lakukan.
      Tujuan Penelitian:

      Tetapkan tujuan penelitian yang terkait erat dengan masalah yang telah dirumuskan.
      Tujuan harus spesifik, terukur, dan dapat dicapai dalam kerangka waktu penelitian yang tersedia.
      Manfaat Penelitian:

      Jelaskan manfaat penelitian, baik bagi bidang akademik maupun masyarakat secara umum.
      Identifikasi potensi kontribusi penelitian terhadap perkembangan pengetahuan dan aplikasi praktis.
      Metodologi Penelitian:

      Jelaskan metode yang akan digunakan untuk menjawab masalah penelitian.
      Rinci tahapan penelitian, sumber data, alat analisis, dan teknik yang akan digunakan.
      Diskusikan kelebihan dan keterbatasan metode yang Anda pilih.
      Kerangka Teori:

      Bangun kerangka teoritis yang mendukung penelitian Anda.
      Identifikasi konsep-konsep kunci dan hubungan antara konsep-konsep tersebut.
      Desain Penelitian:

      Jelaskan bagaimana Anda akan mengumpulkan data, seperti studi lapangan, eksperimen, survei, atau analisis dokumen.
      Tentukan populasi dan sampel penelitian (jika relevan).
      Analisis Data:

      Diskusikan cara Anda akan menganalisis data yang Anda kumpulkan.
      Rinci teknik statistik atau analisis kualitatif yang akan digunakan.
      Jadwal Penelitian:

      Buat jadwal penelitian yang mencakup tahapan-tahapan yang akan dilakukan dan tenggat waktu masing-masing.
      Sumber Dana:

      Jelaskan sumber dana yang dibutuhkan untuk penelitian.
      Identifikasi potensi sumber dana yang dapat Anda ajukan, seperti beasiswa, hibah, atau sponsor.
      Referensi:

      Sertakan daftar referensi yang relevan yang mendukung latar belakang penelitian And

      Hapus
  23. apa yang perlu terlebih dahulu disusun sebelum menyusun layar belakang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. perlu terlebih dahulu disusun alur uraian (outline) dalam bentuk kalimat pertama, kalimat kedua, kalimat ketiga, dan kalimat keempat. Kalimat-kalimat ini dijadikan kalimat inti yang diperluas dengan menambah kalimat lain yang berkaitan dengan kalimat inti sehingga diperoleh sebuah paragraf.

      Hapus
  24. Mengapa kita perlu melakukan persiapan sebelum melakukan penyusunan proposal penelitian, ?

    BalasHapus
  25. Mengapa perumusan masalah dalam penelitian merupakan langkah yang sangat penting dalam melakukan penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perumusan masalah dalam penelitian adalah langkah penting karena membantu peneliti mengidentifikasi, membatasi, dan merumuskan fokus penelitian. Dengan merumuskan masalah secara jelas, peneliti dapat mengarahkan penelitiannya dengan lebih tepat, memastikan relevansi risetnya, dan menghindari penelitian yang terlalu luas atau terlalu sempit. Perumusan masalah juga membantu dalam merencanakan metodologi penelitian, mengumpulkan data yang relevan, dan mengevaluasi hasil penelitian dengan lebih akurat. Dengan kata lain, perumusan masalah memberikan landasan yang kokoh untuk penelitian dan memastikan bahwa penelitian tersebut memiliki tujuan yang jelas dan dapat memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang yang diteliti.

      Hapus
  26. Apa yang perlu di bahas dalam penyusunan latar belakang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang perlu dibahas pada latar belakang adalah mengenai alasan mengapa penelitian tersebut dilakukan

      Hapus
  27. Bagaimana cara mengutip langsung bagian tertentu dari sebuah pustaka dalam sebuah tulisan, dan kapan sebaiknya menggunakan tanda kutip atau indentasi untuk mengutipnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara mengutip langsung bagian tertentu dari sebuah pustaka dalam sebuah tulisan dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, mencantumkan dalam tanda kutip sebagai bagian dari satu kalimat dalam tulisan, bila kalimat atau bagian kalimat yang diambil dari pustaka tidak panjang. Kedua, mencantumkan pada baris di bawah kalimat dengan indentasi bila kalimat atau bagian kalimat yang diambil dari pustaka cukup panjang. Pemilihan antara dua cara ini tergantung pada panjang kutipan dan gaya penulisan yang digunakan.

      Hapus
  28. apakah masalah penelitian ini dapat diukur atau diobservasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. dalam merumuskan masalah penelitian, penting untuk memastikan bahwa Anda memiliki cara yang dapat diukur atau diobservasi untuk mengumpulkan data yang relevan dengan pertanyaan penelitian Anda. Jika tidak, maka mungkin perlu memikirkan ulang bagaimana pertanyaan penelitian dapat dioperasionalisasikan agar dapat diukur atau diobservasi dengan baik.

      Hapus
  29. Untuk mengurangi busuk buah pada tanaman buah, petani dapat mengambil beberapa tindakan pengendalian berikut:
    Praktik Sanitasi: Pastikan area sekitar tanaman bersih dari sisa-sisa buah yang busuk atau daun yang mati. Ini dapat mengurangi sumber potensial infeksi.
    Pemangkasan: Praktik pemangkasan yang tepat dapat membantu meningkatkan sirkulasi udara dan mengurangi kelembaban di antara dedaunan, mengurangi kemungkinan perkembangan penyakit.
    Pemupukan yang Seimbang: Pastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup, tetapi hindari pemupukan berlebihan karena ini dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap penyakit.
    Pengendalian Hama: Beberapa hama dapat membawa penyakit. Pengendalian populasi hama seperti ulat, kutu, atau serangga lainnya dapat membantu mengurangi risiko infeksi.
    Penggunaan Fungisida: Jika infeksi busuk buah sudah terjadi, petani dapat menggunakan fungisida yang sesuai untuk mengendalikan penyakit ini. Pastikan untuk mengikuti petunjuk pemakaian dengan benar.
    Rotasi Tanaman: Praktik rotasi tanaman dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit dalam tanah, karena tanaman yang sama tidak ditanam di lokasi yang sama setiap tahun.
    Pemantauan Rutin: Petani harus memantau tanaman secara rutin untuk tanda-tanda penyakit. Jika ada tanda-tanda awal, langkah-langkah pengendalian dapat diambil lebih cepat.
    Varietas Tahan Penyakit: Memilih varietas buah yang tahan terhadap busuk buah dapat menjadi langkah yang baik dalam pengendalian penyakit.
    Pengaturan Kelembaban: Menghindari irigasi berlebihan dan memastikan tanaman kering di antara irigasi dapat membantu mengurangi kondisi yang mendukung pertumbuhan jamur penyebab busuk buah.
    Penting untuk konsultasikan dengan ahli pertanian setempat atau extension officer untuk rekomendasi yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi lokal dan jenis tanaman buah yang ditanam.



    BalasHapus
  30. Mohon menjelaskan langkah awal dalam menyusun bagian pendahuluan pada proposal peneltian

    BalasHapus
  31. Apa yang perlu disertakan dalam latar belakang penelitian, dan bagaimana cara mengidentifikasi masalah serta merumuskan masalah penelitian?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam latar belakang penelitian, perlu disertakan:

      Uraian mengenai topik yang berkaitan dengan masalah penelitian.
      Identifikasi masalah dalam kaitan dengan topik penelitian.Pembatasan masalah dengan alasan pemilihan masalah tertentu.
      Perumusan masalah penelitian yang menjelaskan mengapa masalah tersebut penting untuk diteliti. Cara mengidentifikasi masalah adalah dengan menentukan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kehilangan hasil.

      Hapus
  32. Kapan pernyataan dalam latar belakang penelitian perlu disertai dengan pustaka, dan apa saja contoh situasi di mana pustaka diperlukan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pernyataan dalam latar belakang penelitian perlu disertai dengan pustaka dalam situasi berikut:

      Merujuk kepada suatu nama lokasi, kondisi, atau kuantitas tertentu.
      Menjelaskan teori, metode, cara, atau konsep tertentu.
      Menggunakan hasil parafrase atau sintesis dari publikasi pihak lain. Pustaka diperlukan untuk memberikan referensi dan dukungan pada pernyataan yang berasal dari sumber lain.

      Hapus